Blitar, NU Online Jatim

Festival Media Pondok Jatim yang digelar di Pondok Pesantren Al-Muhsin Blitar pada Kamis (26/12/2024) lalu menjadi ajang bagi para pegiat media pondok untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dalam talk show yang digelar, Gus Ahmad Kafabihi Mahrus dan Ning Sheila Hasina dari Lirboyo, Kediri, menekankan pentingnya sinergi dalam pengelolaan media pondok pesantren.

 

Gus Ahmad Kafabihi atau yang akrab disapa Gus Ahmad menyampaikan bahwa sinergi yang pertama dan utama adalah hubungan antara pengelola media pondok dengan para masyayikh dan keluarga besar pondok. "Jangan sampai kita sibuk berkarya di media sosial, tapi justru melupakan tugas utama kita sebagai santri," tegas Gus Ahmad.

 

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya sinergi antar pengurus media pondok. Setiap anggota harus memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. "Jangan saling menyalahkan, tapi saling mendukung. Dengan begitu, kita bisa bekerja sama dengan baik," imbuhnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ahmad juga memberikan tips-tips dalam membuat konten dakwah yang menarik dan edukatif. Mereka menekankan pentingnya memilih konten yang sesuai dengan syariat Islam dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.

"Membuat konten yang kekinian tidak masalah, asalkan tetap berpegang pada ajaran agama," katanya.

 

Di sisi lain, Ning Sheila Hasina menambahkan bahwa seorang senior harus berperan aktif dalam membina juniornya. "Jangan pelit ilmu. Bagikan ilmu yang kita miliki kepada generasi muda. Dengan begitu, kita akan mendapatkan generasi penerus yang lebih baik," ujarnya.

 

Pesan utama dari talk show ini adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas di media sosial dengan pengamalan nilai-nilai agama. Para pengelola media pondok harus mampu menghasilkan konten yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi pesantren.

Penulis: Sufiyana Nur Mawaddah