Matraman

Gus Kikin Gelar Halaqoh Aswaja ke-2 Bersama Pegiat Jombang

Kamis, 8 Mei 2025 | 15:00 WIB

Gus Kikin Gelar Halaqoh Aswaja ke-2 Bersama Pegiat Jombang

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz bersama para pegiat Aswaja Jombang. (Foto: NOJ/Tebuireng Online)

Jombang, NU Online Jatim

Halaqah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) ke-2 digelar oleh para pegiat Aswaja Jombang bersama Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz di Pondok Pesantren Tebuireng, Rabu (07/05/2025). Halaqah ini membahas seputar parameter Aswaja Hadratussyeikh KH Hasyim Asy'ari dalam kitab Risalah Aswaja. 


Gus Kikin sapaan akrabnya mengatakan, ada ilmu-ilmu baru yang didukung oleh peralatan canggih. Manfaat dari ilmu-ilmu ini bisa dirasakan jika dilandasi dengan adab, sebaliknya jika tidak dilandasi itu akan melahirkan mudharat.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Maka, kita harus punya ilmu berlandaskan adab sebagai patok yang kuat, sehingga ketika pengetahuan atau sains itu berkembang, kita tetap terkendali dengan patok itu,” ujarnya.


Sementara itu, Mudir Ma’had Aly Denanyar, Kiai Yusuf Suharto dalam bahasan kitab Risalah Aswaja mengungkapkan bahwa perlunya ta'liq atau tahqiq terhadap kitab Mbah Hasyim. "Jadi, memang perlu adanya syarah atau catatan kaki terhadap kitab Mbah Hasyim ini, karena dalam Kitab Risalah Aswaja terdapat muatan yang perlu penjelasan lebih lanjut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kiai Yusuf melanjutkan, pandangan Mbah Hasyim kala itu bukanlah sebagai satu pandangan mutlak dalam NU, karena ketika Mbah Hasyim Asy'ari menulis tentang kentongan itu dijawab oleh Kiai Faqih Maskumambang dalam karyanya Hazzur ru’us.


"Dari sini kita bisa melihat, bahwa adanya variasi pandangan antar muassis NU, ini menarik betapa para muassis NU dulu memiliki pandangan masing-masing, sehingga umat bebas memilih yang mana,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait konsep Aswaja yang ditulis oleh KH Hasyim Asy’ari, Ketua Aswaja NU Center Jombang, Kiai Abdul Majid mengelaborasi dalam pendekatan turats. 


"Kiai Hasyim di dalam Risalah Aswaja mempunyai pola definisi; pertama secara lughot, syar’i, dan ‘urf. Sunnah secara etimologi adalah jalan, walaupun tidak diridhai," paparnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sedangkan sunnah secara terminologi, syar’i adalah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah atau orang yang ahli di dalamnya. Dan secara ‘urf adalah sesuatu yang menjadi tradisi orang yang diikuti baik itu nabi atau wali. 


"Selain itu, Mbah Hasyim juga merujuk definisi Aswaja dari Syekh Ahmad Zaruq seorang ulama Malikiyyah, dan ada kutipan juga dari Syekh Izzudin bin Abdissalam yang bermazhab Syafi’i. Formulasi konsep yang ditawarkan oleh Mbah Hasyim dalam kitab Risalah Aswaja adalah memadukan pendapat antar madzhab semaksimal mungkin," pungkas Kiai Abdul Majid.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND