Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Kikin A Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan, Koperasi saat ini harus menjadi Mabadi Khairu Ummah yang di dalamnya menerapkan prinsip-prinsip As-Shidqu, Al-Amanah, Al-'Adalah, At-Ta'awun dan Istiqamah. Menurutnya, dari masa ke masa organisasi NU selalu berupaya menjaga kemandirian umat.
Penegasan ini disampaikan Kiai Kikin saat tausiyah pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna XXI Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah Baitul Maal wa at-Tamwil Nuansa Umat (BMTNU) Jawa Timur, Sabtu (15/02/2025).
"Saya susah membedakan, ini acara BMT apa acara NU, saya akhirnya dari rumah pilih-pilih baju nuansa NU tapi yang tidak ada logo NU-nya. Alhamdulillah saya sampaikan selamat RAT ke-21 yang dihadiri cukup banyak sekitar 1600 peserta dari perwakilan Jawa Timur. Semoga memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini kemudian menceritakan kembali perjalanan-perjalanan NU dalam mengarungi agenda keumatan, salah satunya yang dibahas dalam Muktamar NU Menes, Padeglang, Banten tentang kemandirian ekonomi umat. Kemudian, Muktamar NU di Magelang tahun 1939 disusun prinsip-prinsip pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
"Muktamar NU di Menes, Banten kemudian ada satu keputusan yang mengharuskan NU mengembangkan kemandirian ekonomi umat. Tahun berikutnya lagi muktamar yang ada di Magelang tahun 1939, kemudian disusun prinsip-prinsip pengembangan sosial dan ekonomi yang dituangkan dalam suatu wadah mabadi khairu ummah," terangnya.
Gus Kikin menjelaskan, mabadi khairu ummah di tahun-tahun berikutnya mencoba dihidupkan kembali, namun usaha tersebut tidak terlaksana dengan baik. Terakhir dalam Munas NU di Lampung pada tahun 1992, mabadi khaira ummah ats-tsalatsah dikembangkan lagi menjadi mabadi khaira ummah al-khamsah dengan menambahkan dua prinsip.
"Mabadi khairu ummah merupakan suatu gerakan yang diwadahi kurang lebih seperti koperasi seperti sekarang. NU selalu berikhtiar untuk bisa mandiri. Mandiri yang paling utama yang bisa dicapai melalui ekonomi, sebab kita dulu dijajah karena kita tidak kuat secara ekonomi," jelasnya.
Gus Kikin berharap, BMTNU Jawa Timur terus melakukan upaya-upaya pengembangan dengan langkah-langkah strategis, kolaboratif dan kreatif, hingga kini memiliki aset di atas 1 triliun. Dana besar ini diharapkan dapat berkembang, memberikan manfaat, dan menyokong kegiatan-kegiatan NU. Pihaknya meminta agar ukhuwah lebih didahulukan dari pada hasil finansial.
"Aset ini sudah mencapai di atas 1 triliun dan kemudian NU memperoleh kemanfaatan-kemanfaatan dengan masing-masing MWCNU mendapat bagian, sehingga tadi di total keseluruhan memperoleh penyerahan sebesar 5 miliar sekian. Ibarat organ, dana atau ekonomi bukan organ vital dalam tubuh manusia, namun ekonomi ibarat darah yang membawa nutrisi pada seluruh organ, maka kemudian jika organ penting ini tidak ada darahnya maka mati juga," pungkasnya.