Ketua MUI Pacitan: Ilmu dan Pengetahuan Agama Adalah Bekal Akhirat
Kamis, 21 April 2022 | 23:00 WIB
Pacitan, NU Online Jatim
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pacitan, KH Abdulloh Sadjad menyampaikan bahwa ilmu dan pengetahuan agama sangat diperlukan untuk bekal di akhirat.
Pasalnya, jika seseorang tidak tahu tentang ilmu agama bahkan sama sekali mengetahui pengetahuan keagamaan sudah pasti tidak bisa melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah SWT, maka kelak di alam kubur tidak dapat menjawab pertanyaan dari malaikat.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Setiap manusia bahkan makhluk di dunia ini pasti mengalami mati. Dan di alam kubur nantinya akan ada pertanyaan yang wajib dijawab. Sehingga ilmu dan pengetahuan agama sangatlah perlu untuk dipelajari serta diamalkan,” kata Kiai Sadjad saat kegiatan ‘Rikhlatussiyam’ di Desa Sooka Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Rabu (20/04/2022) malam.
Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pacitan itu menyampaikan bahwa pesantren sudah terbukti sejak sebelum adanya masa kolonial mengajarkan tentang ilmu serta pengetahuan keagamaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Oleh karenanya, jangan sampai melupakan bahkan meninggalkan ilmu dan pengetahuan keagamaan yang bersanad atau bersilsilah jelas atau sambung hingga Rasulullah SAW.
“Pesantren di Indonesia utamanya di Pacitan, khususnya Pondok Pesantren Nahdlatussubban sudah jelas dan silsilah keilmuanya sambung hingga Rasulullah SAW,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatussubban itu.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pacitan itu menambahkan, sebagai bukti kemajuan dalam bidang ilmu agama, seyogyanya dan yang paling sempurna ilmu harus didapatkan dari orang-orang yang jelas. Sehingga setiap individu tidak akan lepas dari koridor tuntunan dan ajaran Nabi dan Rasul.
“Berkaitan dengan kesinambungan ilmu dan pengetahuan keagamaan hari ini, yang jelas sangat memilikinya ialah lembaga pondok pesantren utamanya yang berada di bawah naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU seperi Pondok Pesantren Nahdlatussubban,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sementara itu Kepala Desa Sooka, Eko Wahyudi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dapat membantu warganya dalam menimba ilmu dan pengetahuan keagamaan sebagai sarana peribadatan secara wajib dan sunnah.
“Hal tersebut sudah dibuktikan dengan kedatangan santri Pesantren Nahdlatussubban, kegiatan keagamaan yang berupa kajian Al Quran dan Peribadatan semakin kondusif,” katanya.
Eko berharap, santri-santri khususnya dari Pesantren Nahdlatussubban agar memberikan ilmu dan pengetahuan guna menjadikan masyarakat yang semakin paham dan dapat melaksanakan ibadah secara baik dan benar.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Diharapkan setiap tahunnya, bahkan tidak hanya di bulan-bulan tertentu,” harapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND