Kiai Kholiq Hasan Jombang Paparkan Makna dan Keutamaan Shalawat
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 08:00 WIB

KH Abdul Kholiq Hasan dalam peringatan maulid Nabi SAW di Pondok Pesantren Al-Amanah 4 Klampisan Tejo, Mojoagung, Jombang, Kamis (3/10/2024). (Foto: YouTube Al-Amanah Channel)
Jombang, NU Online Jatim
Sholawat yang dilantunkan untuk Nabi Muhammad SAW bisa memiliki arti yang berbeda, tergantung siapa pelantunnya. Hal ini disampaikan oleh KH Abdul Kholiq Hasan dalam peringatan maulid Nabi SAW di Pondok Pesantren Al-Amanah 4 Klampisan Tejo, Mojoagung, Jombang, Kamis (3/10/2024).
Ia menyebut, jika Allah yang bersholawat kepada Nabi SAW, maka berarti sebuah rahmat. Jika malaikat yang bersholawat kepada Nabi SAW, berarti mendoakan kebaikan. Dan jika umat Islam bersholawat kepada Nabi SAW, berarti memohon syafaat.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sebagai landasan, Pengasuh Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut mengutip dalil surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمً
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Kiai yang akrab disapa Kiai Kholiq itu menjelaskan, menurut Imam Hanafi, membaca sholawat kepada Nabi SAW wajib hukumnya walaupun hanya dibaca sekali dalam seumur hidup.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sedangkan, menurut Imam Syafi'i membaca sholawat kepada Nabi SAW wajib dibaca setiap tasyahud akhir. Jika sholat tidak membaca sholawat pada tasyahud akhir maka sholatnya tidak sah.
“Wajib memperbanyak membaca sholawat di setiap majelis dan setiap perkumpulan baik. Jika tidak dibacakan sholawat, maka semua yang hadir mendapat dosa,” terangnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menurutnya, orang-orang NU sangat pintar dan kreatif. Buktinya, setiap acara diakhiri dengan sholawat yang bertujuan agar terbiasa membaca sholawat dan terhindar dari dosa.
“Biasanya di akhir acara kan ditanya dulu yang sebelah sana sudah dapat berkatnya? Sebelah kanan sudah? Jika sudah dapat semuanya lalu membaca sholawat dengan keras ‘Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad’. Sholawat itu bukan untuk mengusir tapi untuk menyelamatkan anak cucunya dari siksa,” terangnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND