Metropolis

Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Harlah Ke-102 NU, Momen Perdamaian Dunia

Kamis, 16 Januari 2025 | 12:00 WIB

Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Harlah Ke-102 NU, Momen Perdamaian Dunia

Warga Palestina. (Foro: NOJ/detiknews)

Surabaya, NU Online Jatim

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menyatakan, Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata yang dimulai pada hari Ahad (19/01/2025) untuk menghentikan perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza.


Al Thani, seperti dilansir Al Jazeera, mengatakan kesepakatan itu akan mengarah pada pembebasan tawanan Israel dan lonjakan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Para negosiator sedang bekerja sama dengan Israel dan Hamas untuk melaksanakan kesepakatan tersebut," kata Al  Thani, sebagaimana dikabarkan Reuters, Kamis (16/01/2024).


Kesepakatan kompleks tersebut menguraikan fase gencatan senjata awal selama enam minggu dan mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza dan pembebasan sandera yang ditawan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sementara itu, Presiden AS Joe Biden di Washington mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan berdampak pada tiga hal.


"Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, menyalurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan," ujar Biden, dikutip dari NU Online.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 46.707 warga Palestina dan melukai 110.265 orang sejak 7 Oktober 2023. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.


Dilansir dari kantor berita resmi Palestina, WAFA, ada setidaknya 10 ribu orang yang tidak terhitung karena tertimpa reruntuhan. Agresi Israel juga telah membuat 2 juta orang Gaza terlantar. Mayoritas mereka bergesser ke selatan Rafah, dekat dengan perbatasan Mesir.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Palestina dan NU

Gencatan senjata yang disepakati antara Israel dan Hamas, yang akan dimulai pada Ahad, 19 Januari 2025, secara kebetulan bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU). Peringatan Harlah ke-102 NU, yang berlangsung sepanjang Januari-Februari 2025, mengusung tema besar yang menekankan nilai-nilai perdamaian, konsolidasi umat, dan khidmah ijtima'iyah.

 

Kesepakatan gencatan senjata ini sejalan dengan semangat NU dalam mengedepankan perdamaian, kesejahteraan umat, dan kemanusiaan, sebagaimana menjadi salah satu misi besar organisasi. NU selalu mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan menghentikan konflik, menyelamatkan nyawa warga sipil, dan memajukan dialog demi keadilan dan perdamaian, terutama di wilayah yang rentan konflik seperti Palestina. Tak hanya dukungan moril, NU juga aktif mengirimkan bantuan-bantuan materi untuk warga Palestina melalui NU Care-LAZISNU. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


“Kami sudah menyatakan, sejak itu (perang) meletus, pernyataan kami adalah hentikan kekerasan, hentikan kekerasan segera. Apapun alasannya, urusan yang lain, soal nanti kita berunding, tapi berhenti dulu kekerasan,” kata Gus Yahya usai menghadiri Simposium Pesantren 2024 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (08/10/2024) lalu.

 

Momentum ini menjadi pengingat penting bahwa peringatan Harlah NU tidak hanya sebatas refleksi keagamaan, tetapi juga bisa menjadi momen penguatan peran umat Islam dalam membangun perdamaian dunia. Hal ini selaras dengan instruksi PBNU agar kegiatan Harlah tahun ini memperkuat nilai-nilai ukhuwah, keadilan sosial, dan bakti untuk kemanusiaan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND