• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 6 Mei 2024

Keislaman

Palestina dan Keislaman Kita

Palestina dan Keislaman Kita
Tampak bocah palestina sedang membawa bendera Palestina (Foto:NOJ/canberatimes)
Tampak bocah palestina sedang membawa bendera Palestina (Foto:NOJ/canberatimes)

Dunia Islam sedang berduka, pasalnya Palestina yang notabene negara muslim diserang habis-habisan oleh Israel. Warga sipil pun menjadi korban kekejaman Israel. Tak ayal, 7000 lebih nyawa warga Palestina melayang.


Seperti diketahui bersama, bahwa permasalahan konflik di jalur Gaza ini sudah sejak lama terjadi, dan sekarang peperangan meletus tak bisa dihindari, sehingga pertempuran yang tak seimbang ini seakan menjadi akumulasi dari konflik-konflik sebelumnya. Apalagi, pihak Israel dengan sadis menghancurkan fasilitas publik di Palestina seperti rumah sakit, dan bantuan kemanusiaan.


Masyarakat global pun mengutuk Israel, akan tetapi aksi Israel tetap membabi buta. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. PBNU secara tegas mengutuk hal ini. Lantas bagaimana sikap kita sebagai masyarakat Islam di Indonesia menyikapi hal ini?


Dalam Islam sendiri sudah jelas bahwa tolong menolong dalam kebaikan merupakan sesuatu yang dianjurkan, sedangkan tolong menolong dalam keburukan, kejahatan dan kemaksiatan adalah hal yang dilarang dan diharamkan. Al-Quran sendiri melarang perihal perbuatan tolong menolong kepada kemaksiatan dalam surah al-Maidah ayat 2: 


وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ


Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.


Konteks ayat ini berkaitan dengan perintah untuk berbuat baik dan bertakwa ketika ibadah haji, umrah dan menjauhi larangannya. Shaikh Wahbah Zuhaili berkata: dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, yaitu empat bulan, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rajab. Jangan mengganggu binatang-binatang yang menuntun menuju Baitullah, yaitu unta, sapi atau domba betina yang kalian jadikan atau kalian ganggu untuk sampai kepada Baitullah


Akan tetapi jika diinterpretasikan dalam ranah kekinian, maka memiliki makna yang sangat luas, terlebih sangat relevan dengan perintah saling menolong dalam kebaikan dan larangan membantu dalam kejahatan, kemaksiatan. Khususnya memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara muslim di Palestina dan melawan Israel.


Rasulullah Saw pernah bersabda: 


مَن دَعا إلى هُدًى، كانَ له مِنَ الأجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَن تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِن أُجُورِهِمْ شيئًا، ومَن دَعا إلى ضَلالَةٍ، كانَ عليه مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثامِ مَن تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِن آثامِهِمْ شيئًا


Artinya: Siapa pun yang mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, siapa pun yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HR Imam Muslim)


Aksi boikot atau tidak mengkonsumsi produk Israel dan sekutunya itu termasuk perlawanan  dan membantu saudara muslim di Palestina, misalkan menghentikan secara serentak untuk mengkonsumsi atau menggunakan semua produk mereka hingga batas waktu yang ditentukan. Harapan utamanya adalah hingga Israel menghentikan serangan dan mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat.


Nestapa yang diderita oleh saudara kita di Palestina adalah nestapa umat muslim seluruh dunia. Bukankah Rasulullah pernah bersabda:


مَثَلُ المُؤْمِنِينَ في تَوَادِّهِمْ وتَرَاحُمِهِمْ وتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الجَسَدِ إذا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى له سَائِرُ الجَسَدِ بالسَّهَرِ والحُمَّى


Artinya: perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang, belas kasih, tolong menolongnya itu ibarat tubuh yang ketika sebagian anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain akan terasa gelisah dan demam (Muttafaq alaih)


Sebagai umat Islam Indonesia sudah seharusnya membantu perjuangan rakyat Palestina dengan disesuaikan kapasitas masing-masing; pejabat publik, militer, pengusaha, ulama, masyarakat awam serentak membantu melalui lembaga kemanusiaan, dan memboikot atau minimal mengurangi untuk mengkonsumsi produk buatan Israel serta kroninya sebagai bentuk sanksi.


Editor:

Keislaman Terbaru