
KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Wakil Ketua LBMNU Jawa Timur (pegang mik). (Foto: Risma Savhira)
Surabaya, NU Online Jatim
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur menggelar Bedah Buku dan Halaqah Fikih Kebencanaan, Selasa (15/03/2022). Buku tersebut disusun dalam rangka memandu penanganan bencana agar tidak hanya cepat dan tanggap, namun juga sesuai syariah.
KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Wakil Ketua LBMNU Jawa Timur yang turut menjadi narasumber pada acara tersebut menjelaskan terkait beberapa ikhtiar batin saat menghadapi bencana. Menurut ulama yang akrab disapa Gus Firjaun tersebut, pertama yang harus dilakukan adalah akhlak dengan selalu merendahkan diri kepada Allah.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Seringkali banyak manusia yang lupa terhadap statusnya. Sebenarnya dia hamba tapi dia bersikap layaknya pengatur,” katanya.
Menurut Gus Firjaun, kesadaran sebagai hamba ini penting karena sombong adalah salah satu sebab terjadinya ujian dan cobaan dari Allah. Sehingga bencana yang diturunkan oleh Allah sebenarnya adalah cara untuk mengingatkan manusia agar kembali kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kedua, adalah intropeksi diri. Wakil Bupati Jember tersebut mengungkapkan, bahwa adanya bencana diharapkan jadi alarm pengingat agar manusia bermuhasabah atau instropeksi diri.
“Adanya bencana atau kenikmatan adalah untuk mengingatkan apakah manusia sudah menjalankan perintah dan larangan-Nya. Serta, menunjukkan status diri kita baik lahir maupun batin,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sementara yang ketiga, Gus Firjaun menganjurkan manusia untuk bertaubat setelah bermuhasabah. Menurutnya, taubat tersebut hukumnya wajib dilakukan oleh seorang manusia.
“Bahkan, hukumnya wajib dilakukan dengan segera agar mendapatkan belas kasih dari Allah,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND