Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Metropolis

Ikhtiar Jalankan Tradisi, NU di Mojokerto Gelar Ruwat Bumi Mojosari

Gebyar shalawat dalam rangka ruwat bumi Mojosari, Mojokerto. (Foto: NOJ/ISt)

Mojokerto, NU Online Jatim

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto menggelar Ruwat Bumi Mojosari bersama seluruh Badan Otonom (Banom) dan lembaga se-Kecamatan Mojosari.


Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Pekukuhan, Mojosari dengan berbagai agenda di antaranya khatmil qur’an oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Jamiyah Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Mojosari, kenduri ruwah disediakan 1000 makan gratis, unjuk seni budaya bantengan Enggoh Joyo, ziarah makam leluhur, dan gebyar shalawat Sabilun Najah, Rabu (06/03/2024)


Ketua Panitia Ruwat Bumi Mojosari, Muhammad Arif mengatakan, kegiatan ruwat bumi Mojosari ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh MWCNU Mojosari sebagai ikhtiar menjalankan tradisi bahwa hidup di dunia ini banyak sekian tradisi yang memiliki nilai-nilai spiritual.


“Tahun ini dilaksanakan dengan penuh kegembiraan setelah kita selesai melakukan pesta demokrasi, ini menunjukkan bahwa kita semua bersaudara,” ujarnya.


Sementara Ketua MWCNU Mojosari, Gus Zainal Arifin menerangkan, gebyar shalawat kali ini khadimul majelisnya Gus Mushab dengan nama majelis shalawat sabilun najah. Sabilun najah artinya jalan menuju keselamatan.


“Jadi jalan menuju keselamatan jika kita artikan lagi maknanya sama seperti jalan menuju surganya Allah,” terangnya.


Menurutnya, dengan bershalawat ini pasti diterima oleh Allah. Shalawat dengan semua amaliyah apapun itu ada yang diterima oleh Allah dan ada yang ditolak, kecuali shalawat untuk Nabi Muhammad SAW baik ikhlas ataupun tidak.


Pihaknya berharap, semoga semuanya termasuk orang-orang yang senang membaca shalawat dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Yulia Novita Hanum
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait