• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Ning Hana Mojokerto Ceritakan Awal Mula Dipinang Keluarga Gus Barra

Ning Hana Mojokerto Ceritakan Awal Mula Dipinang Keluarga Gus Barra
Shofiya Hanak Al Barra (kiri) saat podcast dengan Ning Uswah Syauqi (Kanan). (Foto : NOJ/Boy Ardiansyah)
Shofiya Hanak Al Barra (kiri) saat podcast dengan Ning Uswah Syauqi (Kanan). (Foto : NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Ning Shofiya Hanak Al Barra atau Ning Hana Mojokerto menceritakan kisah awal dirinya dilamar oleh keluarga Muhammad Al Barra yang merupakan putra dari KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto.


Hal tersebut ia ceritakan saat Podcast Rundingan bersama Ning Uswah Syaqie Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhar, Mojokerto, Sabtu (10/02/2024).


“Awalnya sejak kecil saya ingin belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, karena melihat Abah saya belajar di Mekkah. Lulus Madrasah Aliyah (MA) saya bilang ke Abah ingin kuliah,” katanya.


Pada saat Ning Hana izin kepada abahanya, kakak kelas Ning Hana sudah lolos beasiswa ke Al-Azhar. Hal ini membuat Ning Hana semakin semangat mengejar cita-citanya untuk belajar ke kampus tertua dalam dunia Islam itu. Karena belum selesai di pesantren, Abah Ning Hana meminta untuk menyelesaikan pendidikannya di pesantren terlebih dahulu.


“Di tengah jalan ternyata ada keluarga Gus Barra silaturahim ingin melamar saya ke Abah. Saya belum kenal Gus Barra, yang saling kenal itu baru sesama orang tua saja,” ucapnya.


Saat itu Abah mengatakan bahwa Ning Hana masih ingin kuliah di Mesir. Kebetulan saat itu keluarga Gus Barra mengatakan anaknya juga belajar di Mesir, jadi bisa belajar bersama di Mesir. Usai menyelesaikan di pesantren, Ning Hana baru mendaftar beasiswa ke Al-Azhar dan lolos. Ning Hana menceritakan sempat menjalin hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR) dengan Gus Barra yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Mojokerto.


“Jadi setelah diterima beasiswa, visanya belum turun dan menunggu hampir dua tahun. Setelah akad nikah beliau kembali ke Mesir. Jadi saya sambil menunggu visa, saya sempat mengajar di Surabaya,” kisahnya.


Setelah satu tahun berlalu timbul keinginan untuk mengurus visa mandiri. Ketika visa diurus hampir selesai, ada kabar visa dari Duta Besar (Dubes) RI di Mesir akan segera turun. Ning Hana memutuskan untuk menunggu visa dari Dubes, namun setelah ditunggu sekian waktu visa tidak kunjung turun.


“Sampai hampir dua tahun LDR, Gus Barra sempat pulang liburan akan tetapi kembali lagi. Kalau Gus Barra kembali ke Mesir saya kembali ke pesantren untuk mengajar. Setelah sekian lama visa turun saya baru bisa berangkat dan kuliah di Mesir,” tandasnya. 


Berikut link podcast yang dapat diakses: https://www.youtube.com/watch?v=u1xQHIxyJyo


Metropolis Terbaru