Lora Ismail Al Kholilie Paparkan Problem Gen-Z dan Solusinya
Selasa, 10 September 2024 | 11:00 WIB

Lora Ismail saat mengisi majelis shubuh gen-Z di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. (Foto: NOJ/Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya)
Sidoarjo, NU Online Jatim
Lora Ismail Al Kholilie memaparkan salah satu problem yang dihadapi oleh Gen-Z adalah maraknya sakit kejiwaan. Menurutnya, banyak Gen-Z yang umurnya belasan tahun sudah terkena penyakit mental. Lora Ismail menyebutnya generasi storebri, menarik di luar tapi rapuh di dalam.
“Dikit-dikit menyerah, dikit-dikit depresi, dikit-dikit si paling merasa tersakiti, merasa paling terdzalimi. Ya seperti Gen-Z itu,” katanya saat mengisi Majelis Shubuh Gen-Z di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Ahad (08/09/2024).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Jika melihat komentar dari pakar-pakar kejiwaan terkait problem Gen-Z di atas, sebenarnya yang dikatakan oleh pakar kejiwaan bukan hal baru. Namun sudah pernah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Menurut Lora Ismail, salah satu penyebab depresi pada kalangan Gen-Z adalah tidak mau menerima kekurangan.
“Mereka selalu menuntut kesempurnaan, karena yang dilihat setiap hari adalah kehidupan orang lain. Ingin mobil seperti punya orang itu, ingin punya HP seperti punya dia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sebab depresi pada kalangan Gen-Z selanjutnya adalah menggantungkan harapan atas apa yang sudah terjadi. Lora Ismail lantas berpesan agar Gen-Z tidak berharap atas apa yang sudah terjadi. Boleh berharap bagus, namun tidak boleh berlebihan.
“Ada ahli hikmah yang mengatakan, berharap kepada orang lain adalah cara menyakiti diri yang paling disengaja,” terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Banyak Gen-Z yang tidak tersakiti oleh orang lain, namun tersakiti oleh kehidupan dan dikecewakan oleh harapannya sendiri. Maka jika menginginkan kebahagiaan jangan terlalu serius. Jika meneladani Nabi Muhammad SAW, sesuatu yang sudah terjadi biarlah terjadi.
“Itu sudah takdir, jangan kemudian bilang seandainya begini, dan seandainya begitu. Imam Ghozali mengatakan, di dunia ini tidak ada kemungkinan lebih indah dari apa yang ditakdirkan oleh Allah,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Jika membahas akhlak Nabi Muhammad SAW, sama dengan membahas lautan yang tidak bertepi. Satu kesan akhlak Nabi yang paling berkesan bagi Lora Ismail adalah saat momen ketika nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah, Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib tetap tinggal di Mekkah terlebih dahulu.
“Tujuan Ali bin Abi Thalib tetap di Mekkah adalah untuk menjaga barang orang kafir Quraish yang dititipkan Nabi Muhammad SAW. Jadi secara lisan orang kafir mengatakan Nabi Muhammad SAW pendusta, namun dihatinya mereka percaya dengan Nabi, buktinya mereka menitipkan barang berharganya kepada Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND