Ratusan Yatim Terdampak Covid di Surabaya Terima Beasiswa
Senin, 23 Agustus 2021 | 16:00 WIB

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan istri saat menyambangi Ellen, bocah tiga tahun yang kehilangan kedua orang tuanya karena Covid-19. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya, NU Online Jatim
Pemerintah Kota Surabaya melakukan pendataan jumlah anak yatim, piatu, atau yatim-piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Untuk sementara ini, sudah ada 600 anak Surabaya yang terverifikasi dan sudah dalam pengasuhan pemkot, dari data 1.400 keluar yang masuk.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Kita petakan berapa yang SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Pemkot Surabaya juga menyiapkan asrama jika keluarga yang lain memperkenankan anak-anak tersebut tinggal di asrama. Hak pengasuhan pun kami dampingi. Harus ada keluarga yang bisa mengasuh, melindungi, menjaga. Kalau tidak, maka pemkot akan memberikan asrama,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis diterima pada Senin (23/08/2021).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Eri meminta kepada seluruh warga Surabaya agar melaporkan apabila ada anak yatim, piatu, atau yatim-piatu karena ditinggal mati orang tuanya sebab Covid-19 yang berlum masuk data pemkot agar ditindaklanjuti. Laporan bisa disampaikan kepada lurah atau camat.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Eri kian berkomitmen untuk mengasuh dan menjamin pendidikan ratusan yatim, piatu, atau yatim-piatu di Surabaya kala ia bersama istri mengunjungi salah satu anak yatim bernama Ellen di rumahnya baru-baru ini.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Bocah berusia tiga tahun itu menjadi yatim-piatu setelah ayah dan ibunya, Eldiaz Nainggolan dan Cristina Margereta, meninggal dunia pada Juli 2021 lalu setelah terpapar Covid-19. Ellen kini tinggal bersama neneknya.
“Sedih. Rasanya sulit kita bayangkan bisa ditanggung seorang anak berusia tiga tahun. Seorang anak tunggal, yang dalam empat hari harus kehilangan kedua orang tua,” ucap Eri.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Editor: Nur Faishal
ADVERTISEMENT BY ANYMIND