Metropolis

Santri Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo Jadi Pionir Kesetaraan Gender

Kamis, 28 November 2024 | 19:00 WIB

Santri Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo Jadi Pionir Kesetaraan Gender

Santri Pondok Pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: NOJ/ISt)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo kini menjadi pionir dalam pengarusutamaan kesetaraan gender di kalangan santri. Dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh tim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), para santri dan santriwati belajar mengenai pentingnya peran aktif dalam mendukung kesetaraan gender, baik di lingkungan pesantren maupun di rumah.


Kegiatan FGD ini diikuti oleh 35 santri menyoroti bagaimana peran perempuan sering kali terabaikan di berbagai sektor kehidupan. Para santri diajak untuk memahami bahwa tugas-tugas rumah tangga, tanggung jawab sosial, dan kepemimpinan adalah hal yang harus dipikul secara merata, tanpa memandang gender.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Unesa, Farid Pribadi, S.Sos., M.Sosio. mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kesetaraan sejak dini. Santri laki-laki dan perempuan di pesantren ini di dorong untuk mengambil peran yang setara dalam kegiatan sehari-hari.


“Tidak hanya dalam urusan rumah tangga, tetapi juga dalam pengambilan keputusan dan kegiatan keagamaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Dalam FGD ini, para santri juga diajak untuk melihat peran perempuan di luar lingkungan pesantren, seperti para pemimpin perempuan yang sukses, termasuk Presiden Megawati dan Gubernur Khofifah.


"Kami berharap melalui kegiatan ini, para santri dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kesetaraan gender ke dalam masyarakat," harapnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ia menyebut, kesetaraan gender di Pondok Pesantren Manbaul Hikam diharapkan dapat terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran para santri tentang pentingnya peran setara antara laki-laki dan perempuan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.


​​​​​​​Sementara salah satu peserta FGD, Bintang mengaku sering bantu ibu cuci piring dan menyapu. “Di sini, saya jadi lebih paham bahwa hal seperti ini juga merupakan kontribusi penting dalam keluarga dan masyarakat,” tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND