NU Online

Innalillahi, KH Imam Aziz Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia Wafat

Sabtu, 12 Juli 2025 | 08:00 WIB

Innalillahi, KH Imam Aziz Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia Wafat

KH Imam Aziz (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz wafat di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, Sabtu (12/7/2025). Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2021 tersebut dikabarkan mengembuskan napas terakhir pada pukul 00.46 WIB. 


NU Online mendapatkan informasi pertama dari Ketua Lesbumi PBNU 2010-2015 Ngatawi Al-Zastrouw yang sedang berada di Magelang, Jawa Tengah, melalui pesan singkat. Ia mendapatkan informasi duka tersebut dari Ahmad Munjid yang mendampingi almarhum di rumah sakit.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


NU Online mendapatkan informasi serupa dari pengurus Wakil Ketua PCNU Sleman, Yogyakarta, Alfu Ni’am dan juga dari Presiden Konfederasi Sarekat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin.   


“Iya, betul beliau wafat,” kata Irham dengan nada suara seperti menahan tangis ketika dihubungi NU Online melalui panggilan WhatsApp. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Menurut Irham informasi tersebut didapatkannya melalui pihak keluarga, istri almarhum, Ning Rindang Farihah. 


Alfu Ni’am yang ketika dihubungi NU Online sedang berada di Pesantren Bumi Cendekia menyebutkan, pada pukul 02.11, almarhum masih berada di rumah sakit. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Almarhum yang bernama lengkap Muhammad Imam Aziz dilahirkan di Pati, Jawa Tengah pada 29 Maret 1962. Ayahnya bernama KH Abdul Aziz Yasin, santri KH Ali Maksum Krapyak (Rais Aam PBNU 1981-1984). Sementara ibunya Hj. Fathimah. 

 

Semasa kuliah di Institut Agama Islam Negeri (sekarang Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Lembaga Pers Mahasiswa Arena. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


KH Imam Aziz dikenal sebagai tokoh penting gerakan kaum muda NU yang pernah melakukan Mubes Warga NU di Cirebon tahun 2004 untuk mengawal Khittah NU; Nahdliyin Crisis Center pada Muktamar NU di Boyolali.


Ia juga dikenal dalam Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat (Syarikat) yang berbicara soal rekonsiliasi nasional dari kalangan santri juga merupakan salah seorang pendiri Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta.


Saat di PBNU, ia merupakan salah seorang yang mendukung dalam penerbitan Ensiklopedia NU (2014) serta berperan besar pada penyelenggaraan dua perhelatan akbar NU, yaitu sebagai Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU yang berlangsung di empat pesantren di Jombang pada 2015 dan Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 2021. 
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND