Mahasiswa PAI IAINU Tuban Diajak Tingkatkan Literasi Digital Oleh Prof Ngainun Naim
Jumat, 12 Juli 2024 | 11:00 WIB
Tuban, NU Online Jatim
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Angkatan 2021 Fakultas Tarbiyah Kampus Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban menggelar kegiatan seminar nasional di Gedung KH Hasyim Asy'ari, Kamis (11/07/2024).
Seminar nasional ini mengangkat tema “Obstruksi dan Probabilitas Sarjana Pendidikan di Era Transformasi Digital Society 5.0”. Kegiatan yang diisi oleh Prof. Dr. Ngainun Naim, Guru Besar Metodologi Studi Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UINSATU) Tulungagung tersebut diikuti puluhan mahasiswa.
Prof. Ngainun menjelaskan bahwasannya mahasiswa di era saat ini lebih takut tidak punya pulsa atau paketan ketimbang miskin. Menurutnya hal tersebut menjadi pemikiran lumrah di kalangan mahasiswa karena beranggapan dengan adanya pulsa atau paketan seolah dunia ada digenggamannya, sebab banyak hal yang dapat diakses secara mudah melalui handphone yang tersambung dengan jaringan internet.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Mahasiswa sekarang itu lebih takut fakir pulsa daripada fakir miskin. Yang menentukan sukses menurut generasi Z sekarang ini adalah harta, tahta, kuota, tidak ada kuota, hitam dunianya," jelasnya.
Ditekankan oleh Prof. Ngainun, tentang literasi digital, bagaimana seorang mahasiswa harus dapat mengontrol diri agar tidak terjebak pada ruang-ruang yang dapat merugikan diri sendiri. Pihaknya mengatakan bahwa yang menjadi penentu saat ini adalah jempol bukan otak seseorang, sehingga dibutuhkan kehati-hatian sebelum melakukan sebuah tindakan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Maka kita para sarjana PAI, mahasiswa IAINU harus mampu meningkatkan pengetahuan dan kapasitas kita khususnya yang berkaitan dengan literasi digital, sebab jempolmu penentu nasibmu, bukan lagi otakmu," terangnya.
Lebih lanjut, Prof. Ngainun berpesan kepada mahasiswa PAI IAINU Tuban agar tidak terjebak ke dalam dunia online. Pasalnya banyak kasus yang sudah terjadi akibat iming-iming dari dunia online yang mudah diakses namun memiliki konsekuensi cukup besar.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Data menunjukkan bahwa remaja sekarang banyak yang terjerat game online, bapak ibunya terjerat pinjaman online, semuanya terjerat pada judi online, ini karena kurang satu hal, yakni literasi digital," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND