Pasuruan, NU Online Jatim

Hari Kartini yang diperingati saban 21 April ini, dilaksanakan secara berbeda oleh Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur. Aida Fitriati memilih merayakan hari kaum perempuan itu bersama anak yatim di panti asuhan.

 

“Berbagi dengan anak yatim adalah rasa kepedulian kita kepada sesama. Terlebih kaum perempuan harus memiliki kepedulian yang lebih kepada anak-anak. Sebagai perempuan harus memiliki jiwa keibuan,” kata Aida Fitriati kepada NU Online Jatim.  

 

Aida Fitriati didampingi Laily Qomariyah, anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Pasuruan bersama Ketua Perempuan Bangsa Kabupaten Pasuruan, Wiwik Wahyuni dan segenap pengurus Perempuan Bangsa menyambangi tiga panti asuhan yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

 

"Hari Kartini kemarin, kita rayakan di tiga panti asuhan. Prinsipnya kita ingin berbagi kebahagian bersama anak-anak yatim. Apalagi peringatan Hari Kartini ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan," tutur perempuan yang akrab disapa Ning Fitri itu saat dikonfirmasi, Jumat (23/4/2021).

 

Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo ini mengaku berkolaborasi dengan unsur Perempuan Bangsa Kabupaten Pasuruan. Mereka sepakat agar peringatan Kartini ini tak hanya sekedar seremonial belaka.

 

Sebaliknya, dengan semangat emansipasi yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan pada sesama. Karena itu, pihaknya memilih merayakan Hari Kartini di sejumlah panti asuhan. Diantaranya PA Al Ikhlas Bendungan Kecamatan Kraton, PA Miftahul Ulum Lekok, PA As'adiyah Kecamatan Gondangwetan, semuanya berada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

 

"Kita berbagi takjil dan santunan kepada anak-anak yatim. Total ada 87 anak yatim. Ini bentuk kepedulian dan rasa solidaritas Perempuan Bangsa, para Srikandi PKB pada sesama," ujar cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah tersebut.

 

Untuk diketahui peringatan Hari Kartini dirayakan secara serentak oleh kader dan pengurus Perempuan Bangsa di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur. Kegiatan ini mengambil tema "Sejuta Takjil untuk Indonesia, Bhakti Kartini untuk Negeri". 

 

Editor: Rofi'i Boenawi