Malang, NU Online Jatim
Aksi kemanusiaan untuk para korban gempa bumi beberapa waktu lalu di Kabupaten Malang dan sekitarnya masih terus berlangsung. Tak kehabisan akal, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang salurkan bahan logistik berupa sayuran kepada para korban gempa pada Jumat (23/04/2021).
“Daerah kami (Pujon) merupakan salah satu daerah penghasil sayur, jadi diharapkan wilayah kami dapat memberikan sumbangsih kepada para korban gempa,” kata Kuncaryo.
Pelajar NU yang dinakhodai oleh Kuncaryo Darumoyo dan Roikhatul Jannah ini sudah kali keduanya menyalurkan bantuan yang sama dan menggandeng seluruh Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Anak Ranting (PAR) IPNU-IPPNU Kecamatan Pujon serta masyarakat setempat.
“Kami membuat surat instruksi untuk seluruh IPNU-IPPNU pimpinan ranting dan pimpinan anak ranting untuk menyiapkan sayuran sebagai bahan donasi, dan beberapa ada yang dari masyarakat,” jelas Kuncaryo.
Kuncaryo berharap, dengan adanya kegiataan ini seluruh pelajar NU khususnya di Pujon memiliki kepekaan sosial baik terhadap bencana alam maupun permasalahan yang lain.
Sementara itu, Roikhatul selaku Ketua IPPNU Kecamatan Pujon menjelaskan bahwa bantuan yang didonasikan tidak langsung didistribusikan ke korban terdampak gempa, namun dipusatkan di posko NU Malang Peduli.
“Selain sayuran, ada juga bahan pokok seperti beras dan peralatan mandi, untuk bahan makanan seperti sayur mayur langsung diantar ke dapur umum yang nantinya akan diolah petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan nantinya didistribusikan langsung ke warga dalam bentuk makanan siap makan,” jelasnya.
Ikha, sapaan akrabnya berharapa donasi dari para donatur yang disalurkan dapat membantu meringankan beban korban terdampak gempa di sana.
“Dengan adanya musibah semacam ini, semoga bisa meningkatkan jiwa sosial pelajar NU di Kecamatan Pujon, bahwasanya kita harus selalu peduli kepada sesama khususnya kepada orang yang mengalami kesulitan,” pungkasnya.
Editor: Risma Savhira
