Pemerintahan

Percepat Penanganan Covid-19, Bupati Pamekasan Pindahkan Pasien ke Isoter

Kamis, 19 Agustus 2021 | 10:30 WIB

Percepat Penanganan Covid-19, Bupati Pamekasan Pindahkan Pasien ke Isoter

Gelar apel pasukan pemindahan pasien ke Isoter. (Foto: NOJ/wartaterkini)

Pamekasan, NU Online Jatim

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk pasien Covid-19. Dalam implementasinya, Pemkab Pamekasan akan menindaklanjuti pemindahan warga yang sedang Isolasi Mandiri (Isoman) ke tempat Isolasi Terpusat (Isoter). Menurut Bupati Pamekasan, H Baddrut Tamam hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Pemerintah akan terus berupaya menekan penyebaran Covid-19 salah satunya dengan pemindahan pasien Isoman ke Isoter,” katanya saat gelar apel pasukan, Rabu (18/08/2021).

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Ra Baddrut sapaan akrabnya menjelaskan, pentingnya pemindahan pasien Isoman ke Isoter agar proses pemulihan pasien bisa terpantau dengan baik dan tidak menimbulkan penyebaran.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Tempat Isoter ini sangat penting agar penanganan pasien Covid-19 bisa maksimal dan tidak menularkan kepada orang lain yang berada di lingkungan rumahnya,” jelasnya.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Kendati demikian, upaya ini tidak mudah untuk diterapkan. Namun Bupati Pamekasan menginstruksikan agar pemindahan pasien ke Isoter tetap dilakukan secepat mungkin.

 

“Penerapan kebijakan ini memang tidak mudah. Kita berhadapan dengan berbagai fenomena seperti peredaran informasi menyesatkan dan beban psikologis yang memberi tekanan bagi penderita serta keluarga. Oleh karena itu, kita harus kerja keras, cerdas, dan tuntas untuk mewujudkan pemindahan ke Isoter,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Dirinya menegaskan bahwa ada empat hal penting dalam misi pemindahan Isoman ke Isoter.

 

“Pertama, sumber daya manusia harus dipastikan dapat menjalankan tugas dengan baik dengan memahami alur, peran, dan tanggung jawabnya dengan baik,” ujarnya.

 

Kedua, mendata pasien dengan benar untuk memberikan rujukan penanganan yang sesuai kondisi pasien.

 

“Data pasien harus benar sesuai dengan kondisi yang diderita. Tujuannya agar bisa menjadi rujukan dalam menjadi kebijakan. Karena data yang salah akan membuat penanganan menjadi fatal,” tambahnya.

 

Ketiga, memastikan seluruh sarana dan prasana pendukung dalam keadaan baik.

 

“Sarana dan prasarana harus dalam kondisi baik agar masyarakat yang tengah Isoter merasa aman dan nyaman dalam proses penyembuhan,” ucapnya.

 

Keempat, Ra Baddrut meminta dukungan semua pihak untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya Covid-19.

 

“Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, terutama dari pimpinan organisasi masyarakat, tokoh, media agar bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk melawan hoaks serta membangun kesadaran masyarakat atas bahaya Covid-19,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND