Pondok Pesantren Sunan Drajat, Bangun Bisnis Hingga Mancanegara
Kamis, 10 Desember 2020 | 11:00 WIB
Lamongan, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan adalah salah satu pesantren peninggalan wali songo. Pesantren dengan yang berdiri diatas lahan 140 hektar dengan 14.000 santri tersebut diasuh oleh sosok kiai kharismatik, Prof Dr KH Abdul Ghofur. Kiai Ghofur mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Sunan Drajat berdaya serta mandiri secara ekonomi. Kemajuan ini tak luput dari inisiatif para pengasuh pesantren.
"Awal mulanya, seolah Tuhan menyuruh saya terus membangun pesantren tanpa menarik dana," ungkapnya pada Rabu (09/12/2020).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dalam membangun kemandirian ekonomi tersebut, Gus Anas Alhifni, Kepala Bidang Perekonomian Pesantren, menyatakan bahwa pesantren memiliki badan khusus yakni divisi perekonomian Pesantren Sunan Drajat.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Jadi di pesantren ada divisi khusus yakni perekenomian Pondok Pesantren Sunan Drajat yang membawahi seluruh unit-unit usaha," terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Unit-unit usaha yang dimiliki pesantren ini bergerak dalam bidang perdagangan, produksi hingga materil.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Dalam bidang perdagangan, kami memiliki toserba, ada sekitar empat toserba di internal pesantren. Selain itu ada food court yang ada di kawasan putra maupun kawasan putri. Tak hanya itu, kami juga bergerak dalam bidang produksi, yakni garam SSD yang saat ini produksinya mencapai 50 ton sehari. Kami juga ada usaha mandiri yakni mustika sunan drajat yang bergerak dalam bidang materil. Ada lagi dalam bidang produksi pupuk hingga pabrik kapal," jelasnya
Tidak hanya berdaya di dalam negeri, Pondok Pesantren Sunan Drajat juga mengepakkan sayap di luar negeri. Tercatat hingga saat ini, ada sembilan restaurant di Malaysia.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Kami juga mengembangkan bisnis di luar negeri. Di Malaysia sudah berdiri 9 restaurant," terangnya.
Kesuksesan bisnis pesantren ini tak luput dari dukungan penuh dari pengasuh, santri, hingga alumni.
"Perkembangan bisnis yang sedemikian rupa tidak lepas dari sinergi antara pengasuh, santri, dan alumni yang di dalam negeri maupun di luar negeri," ucapnya.
Gus Anas juga mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Sunan Drajat sudah bekerja sama dengan One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur. Oleh karena itu, OPOP diharapkan mampu mendorong pesantren yang berdaya secara ekonomi dan mandiri walaupun di situasi pandemi.
"Semoga kerja sama kami dengan OPOP dapat memberi manfaat yang lebih untuk pesantren," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND