Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Pendidikan

Teknik Sipil Unisma Borong Juara Balsa Bridge Tingkat Nasional

Mahasiswa Teknik Sipil Unisma foto bersama usai raih juara Balsa Bridge tingkat Nasional. (Foto: NOJ/ Humas Unisma)

Malang, NU Online Jatim

Perwakilan mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains Universitas Islam Malang (Unisma) memborong Juara di ajang Balsa Bridge atau Jembatan Balsa tingkat nasional. Dalam kompetisi tersebut delegasi dari Unisma meraih juara 1 dan 3 sekaligus.

 

Ajang tersebut digelar Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada 20-23 Mei 2023 lalu. Unisma mengirimkan dua perwakilan, yakni tim Simaya Acalapati yang juara 1 dan tim Simaya Gayeng menggondol juara 3. Kedua tim tersebut bersaing dengan ratusan peserta lain dari berbagai kampus di Tanah Air.

 

"Ada total 104 tim dari berbagai kampus baik negeri dan swasta yang mengikuti lomba tersebut. Yang masuk final ada 5 tim, yaitu dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2 tim Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan 2 tim Unisma sendiri," ungkap Marsubi, wakil tim Simaya Acalapati dilansir Times Indonesia, Jumat (09/06/2023).

 

Tim Simaya Acalapati beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Sipil Unisma, yakni Hera Rosanti, Marsubi dan Wiranto. Sedangkan Tim Simaya Gayeng beranggotakan M Arjuna, Bayu Kurnia Putra, dan Nadya Al Rizani.

 

Perjalanan delegasi Unisma dimulai sejak 23 April 2023 lalu, dengan mengirimkan prototype jembatan ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk uji beban. Melalui serangkaian tes dan seleksi melawan 104 tim, tim Simaya Acalapati dan tim Simaya Gayeng berhasil masuk final.

 

Prototype jembatan karya tim Simaya Acalapati memiliki berat jembatan 25,1 gram dan mampu menahan beban sebesar 75,35 kilogram mendapat efisiensi 3,0. Sementara tim Simaya Gayeng dengan berat jembatan 24,56 gram dan mampu menahan beban sebesar 71,60 kilogram mendapat efisiensi 2,94.

 

"Kemudian 5 tim yang masuk final harus membuat proposal dan presentasi secara luring di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ada 3 dewan juri yang menilai secara langsung, yaitu dari akademisi, praktisi, dan pegawai negeri bidang jalan dan jembatan," terang Marsubi.

 

Setelah proses penjurian, Unisma melalui tim Simaya Acalapati meraih juara 1 dan tim Simaya Gayeng juara 3. Marsubi pun mengaku bangga atas prestasi yang diraih, sebab tidak hanya memperoleh hadiah tapi juga ilmu dan pengalaman.

 

"Kami sangat bangga atas percapaian ini, banyak pengalaman, ilmu baru, relasi dan prestasi yang kami dapatkan. Kami tidak hanya menikmati hadiahnya tapi pengalaman itulah hadiah sesungguhnya," pungkasnya.

Risma Savhira
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait