Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Tapal Kuda

Guru NU di Kraksaan Diajak Cetak Generasi Pintar Dan Jujur

Prosesi pelantikan PAC Pergunu Kota Kraksaan, Ahad (05/06/2022). (Foto: NOJ/ Faisol)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Kraksaan melantik Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pergunu Kota Kraksaan masa khidmat 2022-2027 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Ahad (5/06/2022). Para pengurus yang dilantik diharap menjadi pelopor bagi guru NU mencetak generasi pintar dan jujur atau orang jujur yang pintar.


"Jadi kita ini harus mencetak orang pintar yang jujur atau orang jujur yang pintar, bukan orang pintar yang tidak jujur atau orang jujur yang tidak pintar," ujar Direktur Pascasarjana Universitas Islam Raden Rahmad Malang, H Sunardji Dahri Tiam selaku narasumber orasi ilmiah dalam pelantikan tersebut.


Menurutnya, apabila ada orang pintar dan jujur itu bukan produk NU melainkan mayoritas produk luar negeri. Oleh karena itu, Pergunu harus bisa mencetak orang pintar dan jujur agar tidak kalah dengan produk luar negeri.


"Untuk mencetak orang pintar dan jujur, Pergunu harus membangun paradigma ilmu umum dan ilmu agama agar murid bisa menjadi orang pintar yang jujur," lanjutnya.


Ia menjelaskan, ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama sebaiknya tidak disejajarkan dan dipertentangan, melainkan ilmu agama harus menjadi dasar bagi semua ilmu pengetahuan umum.


"Ilmu agama bukan hanya dasar ilmu agama Islam, melainkan dasar dari ilmu teknologi, ilmu kedokteran, ilmu humaniora dan ilmu sains," ujarnya.


Lebih lanjut Sunardji mengatakan, ilmu keislaman berbeda dengan ilmu Islam. Menurutnya, ilmu keislaman adalah ilmu yang mempelajari agama Islam yang bertumpu pada iman, Islam dan ihsan. Sedangkan ilmu Islam adalah ilmu yang berpohon kepada agama Islam dan bersumber pada ayat ayat kauniah dan qouliah.


"Keduanya sama-sama ilmu Islam. Perbedaannya adalah pada kajianya dan sumber utama," ulasnya.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pergunu Jawa Timur H Sururi berpesan kepada pengurus yang baru dilantik untuk berkorban jiwa dan raga untuk khidmat di NU melalui Pergunu. Oleh karena itu, langkah yang harus dilakukan oleh PAC Pergunu Kraksaan adalah melakukan konsolidasi kepada lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas Pergunu.


"Guru NU harus sabar dan siap menghadapi tantangan yang ada di lembaga pendidikannya masing-masing, oleh karena itu perlu adanya konsolidasi agar kualitas Pergunu semakin meningkat," katanya.

Mokhamad Faisol
Editor: Romza

Artikel Terkait