• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Tapal Kuda

Ketua NU Kraksaan Bimbing Warga Kediri Jadi Mualaf

Ketua NU Kraksaan Bimbing Warga Kediri Jadi Mualaf
Prosesi ikrar Herdy Candra Kurniawan menjadi muslim di kantor PCNU Kota Kraksaan. (Foto: NOJ/ Siti Nurhaliza).
Prosesi ikrar Herdy Candra Kurniawan menjadi muslim di kantor PCNU Kota Kraksaan. (Foto: NOJ/ Siti Nurhaliza).

Probolinggo, NU Online Jatim

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, KH Shihabuddin Sholeh menuntun Herdy Candra Kurniawan menjadi seorang Muslim, Ahad (31/10). Prosesi pria asal Kelurahan Semampir, Kecamatan/Kota Kediri memeluk agama Islam itu dilaksanakan di kantor PCNU Kota Kraksaan.

 

Dalam prosesi pembacaan dua kalimat syahadat, Kiai Shihab menjadi pembimbing Herdy disaksikan Sekretaris PCNU Kota Kraksaan H Fauzan Hafidhi.

 

Selain itu hadir pula turut menyaksikan momen sakral tersebut yaitu Ketua Pimpinan Cabang (PC) Jamiyatul Qurra’ wal Huffad Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Kraksaan Habib Anis bin Hamid Al Habsyi, Ketua Pengurus Cabang (PC) RMI NU Kota Kraksaan Gus Habiburrahman dan Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTNNU) Kota Kraksaan Akh Baktiyar Zamzami.

 

Kiai Shihab berpesan kepada Herdy bahwa tantangan awal yang akan dihadapi setelah berikrar adalah sabar.

 

“Saudara Herdy, ketika sudah resmi masuk Islam, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yakni sabar untuk taat, sabar meninggalkan maksiat, serta sabar ketika ditimpa musibah,” katanya.

 

Kiai Shihab memberikan contoh yang dimaksud sabar saat taat adalah bahwa ketika bulan puasa, bagaimanapun seorang Muslim wajib menunaikan ibadah kecuali dalam keadaan udzur.

 

Kemudian sabar atas maksiat. Hal itu bermakna kalau sudah menjadi seorang Muslim yang taat, maka wajib menjaga diri dari segala godaan yang bisa menjerumuskan ke dalam kemaksiatan.

 

Terakhir adalah sabar atas musibah. Bahwa seorang Muslim ketika bertemu sanak famili, sahabat, dan lainnya umumnya pasti melakukan salaman.

 

“Namun saat ini di tengah pandemi Covid-19, kita dibatasi untuk melakukan itu, meskipun tahu bahwa terkesan melawan syariat dan sunah rasul. Tapi ada dampak yang parah ketika itu dilakukan dan ada protokol yang mengaturnya,” jelasnya.

 

Kiai menilai keputusan Herdy memeluk agama Islam menjadi momentum keberkahan tersendiri untuk dirinya dan NU setempat. Betapa tidak, karena bertepatan dengan bulan Rabi’ul Awwal yang merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

 

“Hari ini insyaallah berkah bagi semua, terutama bagi saudara Herdy dan PCNU Kota Kraksaan. Karena momen ini bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW,” tutupnya.

 

 

Herdy sendiri mengatakan bahwa sudah memiliki dorongan masuk Islam sejak 3 hingga 4 tahun lalu.


“Saya mulai belajar tentang Islam sedikit-sedikit, kemudian teman saya banyak mendukung dan alhamdulillah hari ini saya bisa berikrar di PCNU Kota Kraksaan,” tutur Herdy penuh haru.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru