Tapal Kuda

Konfercab XIX PMII Probolinggo Jadi Ajang Konsolidasi Gagasan dan Kepemimpinan

Rabu, 18 Juni 2025 | 11:00 WIB

Konfercab XIX PMII Probolinggo Jadi Ajang Konsolidasi Gagasan dan Kepemimpinan

Konfercab XIX PMII Probolinggo. (Foto: NOJ/Rachmad)

Probolinggo, NU Online Jatim

Konferensi Cabang (Konfercab) XIX PMII Probolinggo yang digelar pada Selasa, 17 Juni 2025 di Aula Kantor KPU Kota Probolinggo menjadi momentum penting bagi kader PMII. Kegiatan tersebut tentu akan merumuskan arah perjuangan organisasi sekaligus melakukan regenerasi kepemimpinan yang berintegritas dan relevan dengan tantangan zaman.

 

Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Abdur Rozak, dalam sambutannya menegaskan bahwa Konfercab tidak boleh dipahami sekadar agenda rutin, melainkan harus menjadi refleksi strategis organisasi.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Konfercab ini bukan hanya seremonial rutin, tetapi menjadi refleksi dan langkah strategis dalam menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai tradisi keislaman dan keindonesiaan,” tegasnya.

 

Ia juga mengingatkan agar dinamika menjelang suksesi kepemimpinan tidak melunturkan idealisme gerakan. “Intrik politik di PMII itu halal, tapi jangan lupakan idealisme,” ujarnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Menanggapi hal itu, Ketua Mabincab PC PMII Probolinggo, Sahabat Arief Hidayat, menekankan pentingnya memperluas orientasi gerakan kader tidak hanya pada politik, tetapi juga pada penguatan kemandirian organisasi.

 

“Tidak semua kader PMII bisa ditampung di politik. Jadi mari pikirkan tentang kemandirian organisasi dan kader, supaya banyak akses yang bisa dimasuki,” jelasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Ia pun menegaskan bahwa menjadi kader bukan soal simbolik semata, tetapi tanggung jawab menjaga warisan nilai dan paradigma gerakan.

 

“Jadi kader PMII jangan hanya karena bisa pakai jas, tapi ada kehormatan yang harus dijaga,” tambahnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Sementara itu, Ketua IKA PMII Probolinggo, Ahmad Faiz, mengingatkan bahwa Konfercab adalah amanat organisasi, bukan ajang perebutan kekuasaan.

 

“Konferensi ini adalah kegiatan sebagai mandat organisasi dan administrasi. Hal itulah yang perlu dibahas dengan serius, soal lain saya kira tidak perlu,” tegasnya.

 

Ia juga menekankan bahwa pemimpin yang dibutuhkan organisasi adalah mereka yang memiliki visi dan gagasan, bukan sekadar ambisi.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Siapapun yang ingin jadi pemimpin pasti kita dukung, asalkan dia punya tawaran, punya gagasan untuk PMII dan masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri,” pungkasnya.

 

Penulis: Abdur Rochmad

ADVERTISEMENT BY ANYMIND