Tapal Kuda

Sinergikan Perjuangan dengan NU, IKA PMII Jember ‘Noto Roso, Noto Rogo’

Kamis, 10 Juni 2021 | 16:04 WIB

Sinergikan Perjuangan dengan NU, IKA PMII Jember ‘Noto Roso, Noto Rogo’

Logo IKA PMII. (Foto: Istimewa)

Jember, NU Online Jatim

Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) adalah bagian penting dari Nahdlatul Ulama (NU). Artinya, ranah perjuangan dari IKA PMII akan selalu beriringan dengan perjuangan NU. Meski PMII fokus pada wilayah kemahasiswaan, kontribusi PMII akan kembali kepada masyarakat dan NU itu sendiri.  

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Hal itu disampaikan Ketua IKA PMII Jember Achmad Hadinuddin dalam acara Halal Bihalal Pengurus Cabang IKA PMII Kabupaten Jember bertema Noto Roso, Noto Rogo, di salah satu kafe di Patrang, kabupaten setempat, pada Selasa (08/06/2021).

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Halal bi halal ini menjadi forum penting untuk silaturahim bagi semua kader PMII, terlebih juga guna membangun nilai keluhuran antar generasi yang saat ini tengah menjalankan tugas dan cita perjuangan organisasi,” kata Hadinuddin dikutip dari NU Online, Kamis (10/06/2021).  

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Hadi menambahkan, melalui agenda tersebut, para kader yang hadir bisa saling bertemu untuk membangun kebersamaan dan hubungan emosional yang lebih erat, terlebih belakangan ini komunikasi yang dibangun hanya sebatas melalui media sosial yang cenderung mengedepankan ego masing-masing.  

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Tema Noto Roso, Noto Rogo, menurut Hadi bisa diambil makna untuk senantiasa mengingatkan kepada kader PMII bahwa semuanya mempunyai rasa yang sama untuk memperjuangkan cita-cita yang sudah dicanangkan oleh para pendiri PMII.  

 

“Kita harus mendukung keberlangsungan hidup bangsa yang harmonis, damai, dan toleransi. Termasuk juga menjunjung tinggi nilai akhlakul karimah sesuai dengan Nilai Dasar Pergerakan, serta menyelaraskan motto PMII, yaitu dzikir, fikir dan amal Saleh,” ujar Hadi.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ia menuturkan, kondisi PMII di Kabupaten Jember telah terbangun dengan baik, semua sadar bahwa kita harus saling melindungi, melengkapi, dan menanamkan sikap menghormati antara satu dengan yang lain.  

 

“Tidak ada kesuksesan yang bisa diraih secara pribadi, semua pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Kita tidak boleh membangun fikiran negatif antar kader, sehingga kita bisa saling mendukung, keahlian, kelebihan, dan kecakapan yang dimiliki oleh masing-masing kader,” ujar Hadi.  

 

Alumni PMII yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jatim Kiai Harisuddin menuturkan, Noto Roso (menata rasa) adalah untuk menguatkan bagaimana memuliakan manusia. Dengan demikian, apapun kondisinya alumni PMII harus tetap menjalin silaturahim. Karena itu pendataan alumni PMII sangat penting.

 

Editor: Nur Faishal

ADVERTISEMENT BY ANYMIND