• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Jujugan

Ibadah Sembari Rehat? Singgah di Masjid 'Gus Dur' Ini Saja

Ibadah Sembari Rehat? Singgah di Masjid 'Gus Dur' Ini Saja
Masjid Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan cocok untuk ibadah dan istirahat. (Foto: NOJ/KKm)
Masjid Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan cocok untuk ibadah dan istirahat. (Foto: NOJ/KKm)

Pasuruan, NU Online Jatim

Bagi yang sedang melakukan perjalanan lumayan jauh, tempat rehat adalah kebutuhan tidak dapat dihindarkan. Keberadaan tempat istirahat juga harus diketahui demi menunaikan ibadah shalat. Apalagi bangunan diresmikan oleh tokoh panutan. 

 

Salah satu yang dijadikan jujugan bagi mereka yang tengah dalam perjalanan adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan. Lokasinya ada di Jalan Raya Ahmad Yani, Pandaan Pasuruan. Bangunan juga diresmikan oleh KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

 

Tidak semata dimanfaatkan untuk shalat dan tempat istirahat usai perjalanan jauh, di tempat ini pula digunakan wisatawan domestik sebagai wisata religi. Apalagi ini tempat istirahat paling nyaman usai bepergian ke Taman Safari Prigen atau kawasan wisata Batu hingga Malang.

 

Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah pengunjung dan jamaah yang datang ke masjid tersebut, pada saat akhir pekan atau hari libur nasional. Puluhan kendaraan pribadi dan bus pariwisata memadati lahan parkir di sekitar masjid maupun kawasan Batu Mas yang tidak jauh dari lokasi masjid.

 

Selain ingin beribadah, pengunjung juga mengagumi konstruksi bangunan masjid yang menyerupai bangunan Pagoda khas China ini. Salah seorang pengunjung asal Sampang yang mengaku demikian mengagumi bentuk bangunan Masjid Cheng Hoo. Hal itu juga yang membuatnya bersama keluarga menyempatkan singgah usai bertemu keluarganya di Kota Malang. Dirinya bersama keluarga  memilih untuk mampir bersama rombongan keluarganya untuk keperluan shalat dan istirahat.

 

“Saya bersama rombongan sengaja mampir untuk shalat Dhuhur atau Ashar, kadang Magrib sekaligus melihat kemegahan Masjid Cheng Hoo,” katanya.

 

Hal senada disampaikan Vivi Nuralimah (35) warga Jombang. Menurutnya, selama ini dirinya hanya mendengar namanya saja dari orang lain dan belum sempat melihat dari dekat masjid yang berdiri semasa Bupati Pasuruan, Jusbakir al-Jufri dan diresmikan pada tanggal 27 Juni 2008 tersebut.

 

“Mumpung ke Malang saya sempatkan untuk melihat langsung keindahan Masjid Cheng Hoo,” ungkap Vivi didampingi sang suami.

 

Bangunan yang Memesona

Masjid yang bernama lengkap Muhammad Cheng Hoo ini, 90 persen berornamen China, dinding bercat merah, kaligrafi tulisan Arab China serta memiliki lokasi yang adem dan strategis. Sehingga hal tersebut tentu saja menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun pengguna jalan.

 

Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 6.000 meter persegi. Dengan luas bangunan masjid 550 meter persegi. Masjid yang peletakan batu pertama dilakukan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 30 Mei 2004 ini terdiri atas dua lantai. Lantai bawah seluas 529 meter persegi, digunakan untuk ruang pertemuan yang disewakan, namun bagi jamaah yang ingin tidur sejenak dipersilahkan di ruang tersebut. Sedangkan lantai atas khusus digunakan untuk shalat dan tidak boleh digunakan untuk tiduran.

 

Ratusan sampai ribuan pengunjung datang ke Masjid Cheng Hoo Pandaan setiap pekannya. Mereka dalam rangka beribadah atau hanya mengabadikan rumah Allah ini bersama keluarga dan kerabat.

 

Nama masjid ini terinspirasi dari nama Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut asal china yang beragama Islam. Cheng Ho melakukan penjelajahan dunia sebanyak tujuh kali dari tahun 1405 sampai 1433. Kapal-kapal Cheng Ho mengunjungi Nusantara, Thailand, India, Arabia, dan Afrika Timur. Bahkan ada beberapa spekulasi yang memperkirakan perjalanan kapal Cheng Ho jauh melampaui Semenanjung Harapan Afrika Selatan.

 

Cheng Ho punya andil dalam memperkuat penyebaran Islam di Nusantara, Cheng Ho membentuk komunitas muslim di Palembang, kemudian di Kalimantan Barat, dan kemudian juga membentuk berbagai komunitas serupa di pesisir Jawa, semenanjung Malaysia dan Pilipina.

 

Bagi anda yang belum pernah singgah, disarankan untuk mampir. Memang semenjak ada jalan tol, pengunjung sedikit menurun. Namun hal tersebut tidak akan mengurangi magnit untuk tetap berjunjung. Apalagi fasilitas di sekitar masjid juga sangat memadai, termasuk sarana kuliner dan cinderamata.


Editor:

Jujugan Terbaru