• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Jujugan

Kafilah MTQ XXX Jatim Wajib Ngopi Sepoor Khas Kota Pasuruan

Kafilah MTQ XXX Jatim Wajib Ngopi Sepoor Khas Kota Pasuruan
Kopi Sepoor. (Foto: NOJ/Faisol)
Kopi Sepoor. (Foto: NOJ/Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Sejak menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXX Jatim, Kota Pasuruan menjadi ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tentu banyak orang yang pecinta dan penikmat kopi di daerahnya masing masing. Sempatkan mencoba Kopi Sepoor khas Kota Pasuruan yang sudah ada sejak tahun 1940.

 

Bagi pecinta kopi di Pasuruan sudah tidak asing dengan Kopi Sepoor yang dijual di warung-warung sejak puluhan tahun lalu. Sebagian besar warung kopi di kota santri ini menyediakan Kopi Sepoor sebagai menu utama.

 

Rasa Kopi Sepoor memang mantap karena dibuat dengan kopi murni tanpa campuran. Warna bubuknya kecoklatan, saat diminum terasa coklat di lidah. Tidak perlu ahli kopi untuk membedakan rasa kopi ini dengan lainnya.

 

Warung-warung di kawasan Alun-alun Pasuruan hingga di Pasar Poncol dan kawasan wisata religi makam KH Abdul Hamid rata-rata menyediakan kopi ini. Kopi cap Sepoor diproduksi Griya Kopi Kaspadi, Kelurahan Bangilan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. 

 

Pemilik Griya Kopi Kaspadi, Anisah Madinah mengatakan, berdirinya usaha-usaha kopi ini dirintis orang tuanya yang dulu menjadi penjual batik asal Solo yang susah cari warung kopi saat tiba di Pasuruan.

 

"Pada tahun 1940, masa penjajahan Jepang, orang tua saya yang berasal dari Solo datang ke Pasuruan untuk dagang batik. Saat ini turun dari kereta, bapak mau minum kopi tapi cari warung susah. Dari situ idenya muncul," katanya, Kamis (05/10/2023).

 

Menurut Anisah, susahnya mencari warung kopi dilihat sebagai peluang usaha oleh ayahnya. Sang ayah kemudian membuka warung kopi di sekitar Stasiun Pasuruan.

 

"Bapak jualan kopi, namun keliling sendiri dengan cara tradisional banget," ujarnya. 

 

Ia menceritakan, nama Kaspadi itu gabungan dari nama bapak dan ibunya, Afandi dan Kasiani. "Usaha yang dirintis sejak 1940 ini, baru mendapatkan izin usaha pada 1955," ujarnya.

 

Untuk mendapatkan kopi ini agar bisa dibawa pulang bisa dibeli di toko ritel terdekat atau pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Kota Pasuruan yang terletak di Jalan Lombok No 36, Trajeng, Panggungrejo, Kota Pasuruan dan Koperasi Senkoko Pasar Bonagung.

 

Di sana terdapat bermacam-macam makanan dan minuman khas Kota Pasuruan hingga produk UMKM yang diolah oleh masyarakat.


Jujugan Terbaru