• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Jujugan

Kotel Besuki, Camilan Khas Pantai Utara Situbondo

Kotel Besuki, Camilan Khas Pantai Utara Situbondo
Kotel Besuki, Kabupaten Situbondo. (Foto: NOJ/Muhammad Fathurrahman Pratama)
Kotel Besuki, Kabupaten Situbondo. (Foto: NOJ/Muhammad Fathurrahman Pratama)

Situbondo, NU Online Jatim

Jika di Palembang atau Sumatera Selatan ada Pempek, maka di Kabupaten Situbondo ada kuliner khas bernama Kotel Besuki. Rasanya mirip-mirip Pempek, tapi beda dalam bentuk. Penganan ini banyak dijumpai terutama di kawasan pantai utara.
 

Hampir sama dengan Pempek Palembang, Kotel terbuat dari tapioka yang dicampur dengan daging ikan yang telah dihaluskan. Bumbu yang diadonkan ke penganan ini ialah bawang putih yang dihaluskan, telur, serta sedikit garam maupun penyedap rasa lainnya.
 

Adonan yang telah tercampur tersebut kemudian dibentuk lonjong lalu digoreng. Setelah matang, lalu dipotong-potong sesuai selera. Kotel lantas disantap dengan dicocol saus. Lebih afdol dinikmati selagi hangat, sambil minum kopi.
 

Yang beda, jika Pempek cara penyajiannya menggunakan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas, ditambah irisan mentimun, Kotel dicocol dengan petis ikan yang dicampur dengan cabai yang diuleg serta diberi sedikit perasan jeruk pecel.
 

Potongan Kotel yang sudah matang berwarna kuning kecoklatan. Rasanya perpaduan antar renyah, gurih dan kenyal. Apalagi ditambah cocolan berbahan petis ikan dan pedas ulegan cabai rawit, pasti bikin lidah menari-nari.
 

"Kotel biasanya dijadikan oleh-oleh. Sering juga ada pesanan dari luar daerah," kata Farida, salah seorang produsen rumahan Kotel di Besuki, saat ditemui NU Online Jatim, Senin (21/02/2022).
 

Dia menambah, untuk Kotel yang dikirim ke luar kota biasanya yang sudah berbentuk setengah jadi, ditambah saus petis ikan, lalu dikemas. Pemesan tinggal menggoreng saja lalu siap disajikan.
 

"Kalau di sini, beberapa warung juga menyediakan untuk langsung dinikmati. Meski agak jarang, zaman dulu Kotel, kan, banyak, terutama kalau pas ada acara, misalnya Lebaran," pungkas Farida.


Jujugan Terbaru