Tulungagung, NU Online Jatim
Masih cukup maraknya gerakan radikalisme di tengah masyarakat telah mengundang kekhawatiran banyak pihak, termasuk masyarakat Kabupaten Tulungagung. Tidak hanya menyasar pada kelompok tertentu, namun juga semua golongan.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tulungagung. Demi menanggulangi persoalan yang dirasa urgen tersebut, MUI Tulungagung mengukuhkan sekitar 25 anggotanya dalam Komite Komite Dakwah Khusus (KDK).
KDK merupakan komite baru yang dibentuk oleh MUI mulai dari pusat sampai tingkat daerah. Pengukuhan KDK MUI Kabupaten Tulungagung periode 2020-2014 ini dilakukan di Gedung Prajamukti Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Proses pengukuhan dipimpin oleh KH Imam Wawardi, Ketua KDK MUI Jawa Timur, Rabu (21/10/20).
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Forpimda Tulungagung, MUI Kecamatan se-Kab. Tulungagung, perwakilan Polres, Kodim, dan segenap organisasi masyarakat di Tulungagung.
“Komite Dakwah Khusus. Terdapat kata kunci, dakwah. Sebagian diutusnya Rasulullah adalah untuk berdakwah dengan rasa ikhlas. Dakwah bil hal, dan dakwah bil maqal,” ungkap KH Hadi Muhammad Mahfudz, Ketua MUI Tulungagung.
Gus Hadi menjelaskan, dakwah bil maqal begitu cepat menyebar dengan adaya media. Namun, dakwah bil hal juga lebih persuasif dengan menunjukkan tindakan tidak sekedar ucapan.
“Mengingat ada kelompok diduga terindikasi radikalisme agama di 10 titik di Tulungagung, yang ini menjadi perhatian khusus MUI. Selanjutnya ada tiga poin yang menjadi titik perhatian MUI, yaitu komunisme, radikalisme, dan pemurtadan,” jelasnya.
Pengasuh PP Al Hikmah Melathen Tulungagung tersebut menambahkan, pemurtadan di Tulungagung setelah diamati lebih lanjut ternyata banyak warga yang diperhatikan pihak lain. Karena banyaknya yang dirawat, ketepengaruhan itu besar hingga akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari Islam.
Inilah yang kemudian menjadi perhatian khusus MUI Tulungagung untuk lebih meperhatikan masyarakat Tulungagung yang beragama Islam. Masalah ini dinilai urgen, maka hadirnya KDK sebagai upaya nyata penanganan khusus. Ini merupakan tanggung jawab dan tugas yang emban KDK dalam melakukan sosialiasi kepada masyarakat tentang agama Islam yang rahmatan lil’alamin.
Sementara itu, Sukaji selaku Sektaris Daerah Tulungagung mengucapkan selamat kepada anggota KDK yang telah dikukuhkan. “Selamat atas terlantiknya angoota Komite Dakwah Khusus. Berharap hadirnya KDK dapat mengemban dan mensyiarkan agama yang sesuai dengan Ahlussunnah Waljamaah yang dapat menguatkan masyararakat, “ jelasnya
Lebih dari itu, ia menambahkan KDK harus tampil saat masyarakat membutuhkan jawaban yang menjadi problem di masyarakat. Mengingat umat Islam tak terkecuali di Kabuapten Tulungagung menyebabkan terkikisnya akhlak. Baik remaja yang terjerat narkoba, meningkatnya angka penferita HIV/ AIDS, serta kemismkinan yang menyebabkan terjerat radikalisme agama.
“KDK merupakan upaya MUI untuk mendakwahkan agama toleran dan rahmatan lil’ alamin. Menjaga Tulungagung yang tetap ayem tentrem, mulyo lan tinoto ” tandasnya.
Pasca pengukuhan, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat kerja yang diikuti oleh anggota KDK terlantik dan MUI Kecamatan se-Kab. Tulungagung.
Editor: Romza