Gawagis Jatim-Jateng Kumpul di Kediri, Perkuat Visi Pesantren Ramah di Era Digital
Sabtu, 14 Juni 2025 | 10:00 WIB

Flyer forum bertajuk “Pesantrenku Ramah sebab Islam itu Rahmah” Gawagis Jatim dan Jateng. (Foto: NOJ/Istimewa)
Anwar Sanusi
Kontributor
Kediri, NU Online Jatim
Sebuah langkah besar diambil oleh tiga komunitas pegiat pesantren yang berkolaborasi untuk menggelar forum strategis bertajuk “Pesantrenku Ramah sebab Islam itu Rahmah”. Inisiatif ini digerakkan bersama oleh Pahlawan Bertopeng (komunitas Gawagis Muda Jawa Timur), Rabithah Gawagis (Jawa Tengah), dan Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU). Pondok Pesantren Al-Amin, Kota Kediri, dipercaya menjadi tuan rumah forum akbar yang akan mempertemukan para Gawagis dari lintas wilayah ini pada Senin, (23/06/2025) mendatang.
Forum kolaboratif ini merupakan ikhtiar bersama dari ketiga komunitas tersebut untuk merespons tantangan-tantangan kontemporer yang dihadapi dunia pesantren. Tujuannya adalah untuk menguatkan kembali nilai rahmah (kasih sayang) sebagai ruh utama pendidikan, sekaligus membangun ekosistem pesantren yang ramah, terbuka, dan inklusif di tengah perubahan zaman.
Sebagai salah satu inisiator, Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU), Ulinnuha Lazulfa, menegaskan bahwa sinergi ini lahir dari kegelisahan yang sama.
“Ini adalah momentum strategis para Gawagis untuk mengkonsolidasikan langkah. Pesantren Ramah hari ini tidak hanya bermakna ramah dalam interaksi fisik, tetapi juga harus ramah di ruang siber,” ujarnya saat dihubungi NU Online Jatim, Jumat (13/06/2025).
Cak Ulin, sapaan akrabnya, menekankan bahwa pesantren harus menjadi produsen utama konten-konten yang meneduhkan.
“Di tengah banjir informasi dan polarisasi, pesantren harus tampil di garda terdepan menyebarkan Islam yang rahmah. Dakwah digital kita harus diisi dengan narasi yang menyejukkan, bukan yang membuat gaduh. Kolaborasi tiga elemen ini, dari Jatim, Jateng, dan pegiat siber, adalah jawaban konkret atas tantangan tersebut,” tegasnya.
Beberapa isu strategis yang akan menjadi fokus pembahasan dalam forum ini antara lain penguatan pendidikan karakter di era digital, adaptasi kurikulum yang relevan, serta keterbukaan pesantren dalam merespons isu-isu sosial dan keberagaman.
Rangkaian Acara
Berikut adalah susunan acara yang akan dilaksanakan pada 23 Juni 2025 mendatang:
14.00–15.30 : Registrasi & Pembukaan
15.30–16.00 : Istighosah
16.00–16.30 : Dawuh Masyayikh
16.30–17.00 : Diskusi Panel “Kyaiku Rahmah, Pesantrenku Ramah”
17.00–18.00 : Ishoma & Sharing Session
18.00–18.30 : Penutupan & Deklarasi Bersama
Acara ini akan menghadirkan para kiai sepuh, akademisi, dan praktisi pendidikan pesantren sebagai narasumber. Diharapkan, sinergi antara Pahlawan Bertopeng, Rabithah Gawagis, dan AISNU ini akan menjadi pijakan awal bagi penguatan visi pesantren sebagai pilar peradaban Islam yang ramah, relevan, dan solutif di masa kini dan mendatang.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH Taufik Ketua PCNU Pamekasan Wafat
2
Kronologi Kecelakaan yang Menimpa KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan
3
Yusak, Kader GP Ansor Trenggalek Istiqamah Berkhidmat 25 Tahun Berpulang
4
Bacaan Doa Sambut Kepulangan Jamaah Haji ke Tanah Air
5
5 Tanda Haji Mabrur Menurut Al-Qur'an dan Hadits
6
PBNU Cetak 100 Ribu Kader, Siapkan Akademi Kepemimpinan Nasional NU
Terkini
Lihat Semua