• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Podcaist Aisnu Jawa Timur: Literasi Hadirkan Peluang Baru bagi Santri

Podcaist Aisnu Jawa Timur: Literasi Hadirkan Peluang Baru bagi Santri
Flyer Podcaist Aisnu Jatim. (Foto: NOJ/Anwar)
Flyer Podcaist Aisnu Jatim. (Foto: NOJ/Anwar)

Pacitan, NU Online Jatim
Literasi dapat memperkaya pengalaman belajar dan menghadirkan peluang baru bagi santri. Literasi itu minadzulumati ilan nur atau bagaimana menjadikan sesuatu yang gelap bisa menjadi terang benderang.

 

Hal tersebut disampaikan Founder akun instagram @dawuhguru, Ahmad Ali Adhim dalam kegiatan ‘PodcAISt Aisnu Jawa Timur’ pada Jum’at (06/10/2023).

 

“Literasi itu bagaimana dari kegelapan bisa yang terang benderang, jadi literasi itu gila baca, gila berkarya, gila merenung. Sesuatu yang berasal dari literasi itu pasti ada dampaknya,” katanya.

 

Menurutnya, Allah itu memberikan hasil kepada orang-orang yang berusaha. Manusia itu hanya memperoleh apa yang diusahakannya, jadi kalau tidak ada usahanya nanti tidak akan pernah mendapatkan hasilnya.

 

“Kalau kita bersungguh-sungguh dalam menjalani profesi itu, kita mencintainya, kemudian kita ikhlas menjalani semua itu dan mengerti proses, saya kira siapa pun yang bekerja dengan ikhlas dia bisa kaya bisa juga tidak, tapi kalau lagi butuh pasti ada,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, penulis buku Gus Maksum Lirboyo itu menyampaikan bahwa rezeki itu menempel pada profesi. Profesi bisa dilihat sebagai usaha atau pun ikhtiar seseorang.

 

Nah, kalau menurut arti yang sederhana profesi itu dari kata profesional. Jadi jangan mengaku sebagai orang yang punya profesi kalau tidak punya daya profesionalitas,” terangnya.

 

Dirinya mengatakan, rumus pasti kalau literasi bisa membawa rezeki, kesuksesan, keberkahan, atau menjadi jalan manfaat dan barokah itu tidak bisa dipastikan. Karena hal itu menempel pada profesi yang tidak kenal kata menyerah.

 

“Misalnya ada orang menulis buku bisa best seller. Kok saya menulis tidak bisa best seller. Ya jangan langsung menyerah, Karena kita tidak tau proses yang dilaluinya. Kalau pun proses kita sama hasilnya pun tidak akan sama, karena setiap orang yang mengeluarkan karya baik dalam bidang literasi ataupun hal yang lainnya saya kira akan ada hasilnya sendiri-sendiri,” tandasnya.


Matraman Terbaru