MUI Serap Spirit Keulamaan Jelang Milad ke-50 dengan Ziarah Makam Muassis NU
Jumat, 25 Juli 2025 | 09:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Jombang, NU Online Jatim
Menjelang Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Pimpinan MUI Pusat melaksanakan ziarah ke makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/7/2025). Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari refleksi spiritual sekaligus peneguhan arah khidmah MUI sebagai khadimul ummah wa shadiqul hukumah.
Ziarah yang dimulai dari makam KH Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng, kemudian dilanjutkan ke makam KH Bisri Sansuri di Denanyar, serta KH Abdul Wahab Hasbullah di Tambakberas, ini dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan MUI pusat dan daerah, serta para pengasuh pondok pesantren dan keluarga besar muassis NU.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Dr. KH. Arif Fachrudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak hanya merupakan bentuk silaturahim, tetapi juga ikhtiar ngalap berkah dari para pendiri NU yang jejak perjuangannya menjadi fondasi penting dalam gerakan keulamaan di Indonesia.
“Kami menyampaikan salam takdzim dari para pimpinan MUI dan kiai, serta doa untuk KH Abdul Hakim Mahfudz dan keluarga besar Tebuireng. Kami sadar secara kelembagaan, MUI lebih muda dari ormas lain seperti NU dan Muhammadiyah. Oleh karena itu, khidmah MUI sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah sangat terinspirasi dari perjuangan para pendiri ormas,” ungkapnya, dilansir dari MUI Jatim.
KH Arif juga menyampaikan bahwa Milad ke-50 MUI yang jatuh pada 26 Juli 2025 akan diisi dengan berbagai kegiatan pengabdian untuk umat, di antaranya ziarah, khitan massal, isbat nikah, pameran karya keulamaan, dan peluncuran program sosial seperti 3 juta rumah untuk marbot masjid.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menyambut hangat rombongan MUI dan menekankan pentingnya menjaga warisan keilmuan dan perjuangan para ulama terdahulu.
“Silaturahmi ini sangat bermanfaat. MUI dan NU itu saudara. Kami bersyukur karena warisan KH Hasyim Asy’ari tetap hidup di sini, baik secara keilmuan maupun visi kenegaraan. Ini bagian dari warisan para nabi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa salah satu warisan KH Hasyim Asy’ari adalah filosofi pendidikan yang mendalam dan kontekstual, yang hingga kini terus menjadi pedoman di Tebuireng dan lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya.
“KH Hasyim Asy’ari mendirikan Pesantren Tebuireng, kemudian mendirikan NU, dan sampai skrg warisan itu masih ada. Tahun 1937 beliau mendirikan Majelis Islam A’la Indonesia, tahun 1943 Masyumi, kemudian wafat tahun 1947,” ujarnya.
Kiai Kikin juga mengucapkan selamat Milad ke-50 MUI. “Semoga MUI semakin guyub dan rukun,” pungkasnya.
Kegiatan ziarah ini berlangsung khidmat dengan pembacaan Yasin, tahlil, dan doa bersama di setiap kompleks makam. Hadir dalam kegiatan ini Ketua MUI Jawa Timur KH Ahsanul Haq, Bendahara KH Rasidi, KH Saifuddin, H. Abdul Mujib dan Faridatul Hanum. Selain itu, keluarga Pesantren Tebuireng, MUI Jombang dan PCNU Jombang turut hadir dalam kegiatan ini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Bulan Safar dengan 3 Amalan Sunnah
2
Risa Lailatul Maqviroh, Ketua PC IPPNU Trenggalek yang Multitalenta
3
Ketua Rijalul Ansor Jatim Beberkan Resep Ciptakan Kedamaian Hati
4
Lafal Doa Bulan Safar, Lengkap dengan Latin dan Artinya
5
Logo HUT Ke-80 RI Resmi Diluncurkan, Unduh di Sini
6
Menimbang Ulang Tradisi Tunangan di Pedesaan Perspektif Agama dan Sosiologi
Terkini
Lihat Semua