• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Tapal Kuda

Lakukan Studi Banding, MUI Pasuruan Harap Bisa Bentuk Dua Komisi Baru

Lakukan Studi Banding, MUI Pasuruan Harap Bisa Bentuk Dua Komisi Baru
Kunjungan Studi MUI Kota Pasuruan ke Kota Semarang. (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida)
Kunjungan Studi MUI Kota Pasuruan ke Kota Semarang. (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida)

Pasuruan, NU Online Jatim
Dewan Pimpinan (DP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pasuruan melakukan studi banding ke MUI Kota Semarang, Ahad-Selasa (04-06/12/2022) lalu. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja MUI Kota Pasuruan yang telah diprogramkan sejak awal tahun.


Sekretaris Komisi Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat MUI Pasuruan, Alfan Arifudin menyebutkan, tujuan diadakan kegiatan itu tak lain sebagai ajang tukar pikiran mengenai manajemen serta pengelolaan masing-masing lembaga.


“Ada dua komisi di MUI Semarang yang tidak ada di Kota Pasuruan, yakni Komisi Informasi dan Teknologi (IT) serta Kesehatan Masyarakat. Zaman sekarang dua komisi ini sangat penting, maka harapannya bisa diduplikasi dan diterapkan juga di Kota Pasuruan,” terang Alfan, Rabu (07/12/2022).


Ia mengatakan, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) kerja Komisi IT berkaitan dengan pengelolaan website yang kontennya berisikan kajian-kajian islami. Menurut Alfan, hal tersebut merupakan syiar agama dengan memanfaatkan perkembangan digital.


Sementara Komisi Kesehatan Masyarakat, sambung Alfan, berfokus pada bantuan kesehatan untuk masyarakat, baik berupa barang maupun jasa. Sebab, banyak pengurus MUI Kota Semarang yang berprofesi sebagai dokter.


“Kultur yang cukup berbeda antara Kota Pasuruan dengan Semarang itu dari pengurusnya. Kalau di Pasuruan kebanyakan adalah ulama dan kiai, dan di Semarang diisi para akademisi seperti profesor dan dosen,” imbuhnya.


Untuk merealisasikannya, Alfan mengaku ingin mengajak para santri untuk turut ambil peran. Karena menurutnya, santri zaman sekarang sudah banyak yang melek teknologi. Sehingga cocok apabila mereka diberi tanggung jawab untuk mengelola media-media informasi seperti website maupun sosial media.


“Memberdayakan santri untuk turut andil karena santri sekarang hidup di era digitalisasi, jadi sama teknologi tidak asing. Mungkin diberi pelatihan dan pembekalan untuk menunjang kemampuannya,” tegas Alfan.


Pada pertemuan yang dilaksanakan di Kantor MUI Kota Semarang tersebut, delegasi MUI Kota Pasuruan berjumlah 30 orang. Turut serta pula bersama rombongan perwakilan Pemerintah Kota Pasuruan yaitu Asisten Ahli I, Syahri Saputro.


Tapal Kuda Terbaru