• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

4 Hal yang Dipersoalkan saat di Akhirat

4 Hal yang Dipersoalkan saat di Akhirat
4 hal yang dipersoalkan saat di akhirat. (Foto: NOJ/QMF)
4 hal yang dipersoalkan saat di akhirat. (Foto: NOJ/QMF)

Manusia khususnya umat Islam hendaknya memperhatikan sejumlah hal. Bahwa yang dilakukan tidak hanya diminta pertanggungjawaban hari ini, juga di akhirat kelak. Dan setidaknya 4 hal berikut yang akan dipersoalkan kala di akhirat.

 

Baginda Rasulullah bersabda:

 

   لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

 

Artinya: Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan. (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).   

 

 

1. Pertanyaan Umur

Perkara pertama yang akan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat adalah umur kita. Sejak menginjak usia baligh, seluruh yang kita yakini, ucapkan dan perbuat, akan dipertanggungjawabkan. Jika telah melakukan seluruh kewajiban dan menjauhkan diri dari semua yang diharamkan, maka akan selamat dan bahagia. Sebaliknya, jika tidak, maka kita akan binasa dan merana.   


2. Soal Jasad 

Jika seluruh anggota badan digunakan untuk berbuat taat kepada Allah, maka akan senang dan beruntung. Sebaliknya, jika menggunakannya untuk bermaksiat, maka akan merugi dan buntung.   


3. Ditanya Ilmu 

Kita akan ditanya, apakah telah mempelajari bagian ilmu agama yang fardlu ain untuk dipelajari atau tidak. Dan jika telah mempelajarinya, apakah sudah diamalkan ataukah tidak. 

Ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu ain adalah seperti dasar ilmu aqidah, hukum dasar terkait bersuci, shalat, zakat bagi yang mampu, puasa, kewajiban hati, maksiat anggota badan dan lain sebagainya. 

 

Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

 

   وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ   

 

Artinya: Sungguh sangat celaka orang yang tidak belajar (ilmu agama yang fardhu ain), dan sungguh sangat celaka orang yang mempelajarinya tapi tidak mengamalkannya.   

 

4. Pertanyaan Harta dari Mana dan untuk Apa

Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat. Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan. Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan jalan yang halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal. 

 

Rasulullah bersabda:

 

   نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)   

 

Artinya: Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih. (HR Ahmad dalam al-Musnad)   

 

Karena orang yang shalih akan mencari harta dengan cara yang halal dan membelanjakannya untuk hal yang dihalalkan Allah.   


Editor:

Keislaman Terbaru