• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Ahmad Tanzeh Sandang Guru Besar Manajemen Pendidikan, Ini Profilnya

Ahmad Tanzeh Sandang Guru Besar Manajemen Pendidikan, Ini Profilnya
Ahmad Tanzeh saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar Ilmu Manajemen Pendidikan. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Ahmad Tanzeh saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar Ilmu Manajemen Pendidikan. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ahmad Tanzeh resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Rabu (13/10). Pada saat proses pengukuhan, ia menyampaikan pidatonya dengan tema ‘Manajemen Komunikasi Dalam Pendidikan Profetik’.

 

Pria kelahiran Blitar 06 Desember 1969 tersebut lahir dengan nama Ahmad Munib. Saat menginjak usia 4 tahun, seorang kiai di kampungnya, Kiai Abdul Naif, memintanya agar nama Ahmad Munib diganti dengan nama Ahmad Tanzeh.

 

Tanzeh kecil belajar di SDN Maron Kecamatan Srengat, Blitar. Pasca lulus, ia menuntut ilmu di MTsN 1 Blitar, sembari memupuk ilmu agama di Pondok Pesantren Al-Kamal, Wonodadi, Blitar.

 

Sejak kecil, Tanzeh selalu patuh dan disiplin dalam hal pendidikan yang diajarkan orang tuanya. Ia selalu gemar membaca buku hingga larut malam, meski penerangan kala itu tidak cukup mendukung.

 

Selain giat belajar, Tanzeh juga aktif di organisasi sekolah. Tercatat, ia pernah menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Pendidikan Aliyahnya ia tempuh di MAN Kota Blitar. Di sekolah tersebut, ia kembali terpilih menjadi ketua OSIS.

 

Setelah lulus dari MAN Kota Blitar tahun 1988, atas saran dari beberapa kakaknya, ia tidak langsung melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah. Namun, terlebih dahulu ia mengikuti kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri.

 

“Saran dari kakak saya hendaknya tidak langsung kuliah, tapi kursus Bahasa Inggris dulu di Pare, Kediri. Baru setelah itu saya melanjutkan S1 di Institut Agama Islam (IAI) Sunan Ampel Tulungangung,” ujar Tanzeh.

 

Kala menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Tanzeh memegang kuat pesan kedua orang tuanya bahwa belajar harus serius. Inilah yang menginspirasi Tanzeh hingga ia dikukuhkan menjadi guru besar.

 

Setelah lulus S1 Jurusan Tarbiyah di IAI Sunan Ampel Tulungagung pada tahun 1993, ia kemudian menunaikan separuh agamanya. Ia menikah dengan Sri Rahayu pada tahun 1996, yang hingga saat ini dikaruniai tiga orang anak.

 

Tanzeh merupakan sosok yang haus ilmu pengetahuan. Ia pun tak kenal lelah dengan melanjutkan pendidikannya pada jenjang S2. Pada tahun 1999, ia pun melanjutkan studinya di IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya.

 

“Di kampus inilah saya bertemu dengan seorang dosen bernama H Yatim Riyanto.  Berkat beliaulah yang menginspirasi saya bahwa betapa pentingnya belajar metodologi penelitian,” kata pria yang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Negeri Malang itu.

 

 

Ia mengaku sejak itu mulai menyukai dan menekuni metodologi penelitian. Hingga akhirnya mengantarkan dirinya jadi profesor dan meraih gelar guru besar saat ini.

 

Penulis: Boy Ardiansyah


Metropolis Terbaru