Syaifullah
Penulis
Manusia diharapkan selalu menjaga kondisi hati agar tidak rusak. Dengan demikian, ada sejumlah hal yang harus dilakukan demi memastikan bahwa hati tetap sehat. Dengan demikian akan memiliki kepekaan dan mudah beribadah kepada Allah SWTĀ serta kepedulian sosial.
Ā
Untuk menjaga agar hati tetap sehat, perlu kiranya menjawab sebuah pertanyaan: Apa yang menyebabkan hati rusak? Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab MunabbihĆ¢t āala IstiādĆ¢di li Yaumil MĆ®āĆ¢d memaparkan penjelasan Imam Hasan al-Bashri bahwa setidaknya ada enam hal yang membuat hati manusia menjadi rusak. Ā Ā
1.Ā Berbuat dosa dengan berharap kelak bisa bertobatĀ
Yang bersangkutan sadar bahwa apa yang dilakukan adalah kedurhakaan, tapi berangan-angan bisa menghapus kesalahan-kesalahan di kemudian hari. Ini merupakan sebuah kesombongan karena terlalu percaya diri bahwa Allah akan memberinya kesempatan bertobat lalu melimpahinya rahmat.Ā
Juga masuk kategori sikap meremehkan karena perbuatan dosa dilakukan bukan karena kebodohan melainkan kesengajaan. Alih-alih tobat bakal datang, bisa jadi justru hati makin gelap, dosa-dosa kian menumpuk, dan kesadaran untuk kembali kepada Allah makin tumpul. Ā Ā
2. Berilmu tapi tidak mau mengamalkanĀ
Pepatan bijak mengatakan, al-āilmu bilĆ¢ āamalin kasy syajari bilĆ¢ tsamarin (ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah). Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dari setiap pengetahuan tentang hal-hal baik adalah tujuan dari ilmu. Hal ini juga menjadi penanda akan keberkahan ilmu.Ā
Pengertian ātidak mengamalkan ilmuā bisa dua: Mendiamkannya hanya sebagai koleksi pengetahuan dalam kepala, atau si pemilik ilmu berbuat yang bertentangan dengan ilmu yang dimiliki. Kondisi ini bisa menyebabkan rusaknya hati. Ā Ā
3. Tidak ikhlas saat beramal
Setelah ilmu diamalkan, urusan belum sepenuhnya beres. Sebab, manusia masih dihinggapi hawa nafsu dari mana-mana. Ia mungkin saja berbuat baik banyak sekali, namun sia-sia belaka karena tidak ada ketulusan berbuat baik. Ikhlas adalah hal yang cukup berat sebab meniscayakan kerelaan hati meskipun ada yang dikorbankan. Ā Ā
4. Menerima nikmat, tapi enggan bersyukur
Karunia dan syukur merupakan pasangan yang tak bisa dipisahkan. Jika tidak ada kehidupan manusia di dunia ini yang luput dari karunia Allah, maka bersyukur adalah pilihan sikap yang wajib.Ā Orang yang tak mau bersyukur adalah yang tidak memahami hakikat rezeki.
Jenis anugerah Allah mungkin ia batasi hanya kepada ukuran-ukuran yang bersifat material belaka, misalnya jumlah uang, rumah, jenis makanan, dan lain-lain. Padahal, rezeki telah diterima setiap saat, berupa nikmat bendawi maupun nonbendawi. Mulai dari napas, waktu luang, akal sehat, hingga berbagai kecukupan kebutuhan lainnya seperti makan, tempat tinggal, dan pakaian. Hanya mereka yang sanggup merenungkannya yang akan jauh dari kufur nikmat alias tidak bersyukur. Ā Ā
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul āIbad mengartikan syukur dengan ijrĆ¢āul aādlĆ¢ā fĆ® mardlĆ¢tillĆ¢h taāĆ¢lĆ¢ wa ijrĆ¢āul amwĆ¢l fĆ®hĆ¢ (menggunakan anggota badan dan harta benda untuk sesuatu yang mendatangkan ridha Allah). Artinya, selain ucapan āalhamdulillahā, kita dianggap bersyukur bila tingkah laku, termasuk dalam penggunaan kekayaan, bukan untuk jalan maksiat kepada Allah. Ā Ā
5. Tidak rela dengan kurnia Allah
Pada level ini, orang bukan hanya tidak mau mengucapkan rasa syukur, tapi juga kerap mengeluh, merasa kurang, bahkan dalam bentuknya yang ekstrem melakukan protes kepada Allah. Allah memberikan kadar rezeki pada hambaĀ sesuai dengan proporsional. Tidak ada hubungan langsung bahwa yang kaya adalah mereka yang paling disayang Allah, sementara yang miskin adalah yang sedang dibenci Allah. Bisa jadi justru apa yang kita sebut ākurangā sebenarnya adalah kondisi yang paling pas agar selamat dari tindakan melampaui batas.Ā
Betapa banyak orang berlimpah harta namun malah lalai dengan tanggung jawab kehambaan: boros, sombong, berfoya-foya, kikir, tenggelam dalam kesibukan duniawi dan lupa akhirat, dan lain sebagainya.
Ā Ā ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ³ŁŲ·Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł Ū Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŁŁ Ų®ŁŲØŁŁŲ±Ł ŲØŁŲµŁŁŲ±Ł Ā Ā
Artinya: Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.Ā (QS Asy-Syura: 27) Ā Ā
6. Mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaranĀ
Peristiwa kematian adalah nasihat yang lebih gamblang daripada pidato-pidato dalam panggung ceramah. Ketika ada orang meninggal, kita disajikan fakta yang jelas bahwa kehidupan dunia ini fana.Ā Liang kuburan adalah momen perpisahan kita dengan seluruh kekayaan, jabatan, status sosial, dan popularitas yang pernah dimiliki. Selanjutnya, orang mati akan berhadapan dengan semua pertanggungjawaban atas apa yang ia perbuat selama hidup di dunia. Ā Ā
Rasulullah bersabda:
Ā Ā Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ§Ų²ŁŁŁ Ų§ŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ§ Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ³ŁŲ± Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ¬Ł Ł
ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ Ų£ŁŲ“ŁŲÆŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁ Ā Ā
Artinya: Sungguh liang kubur merupakan awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)-nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)-nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam. (HR Tirmidzi)
Dengan mengetahui enam perangai yang dapat menyebabkan rusaknyaĀ hati, maka diupayakan hal tersebut dihindari. Agar kita memiliki kepekaan hati dan dan kepedulian sosial sebagai insan terbaik.
Ā
Terpopuler
1
Hadits Keistimewaan Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
2
Konfercab XX, Siti Julaikha Terpilih Ketua IPPNU Kabupaten PasuruanĀ 2025-2027
3
Tingkatkan Kualitas Guru, Pergunu Sidoarjo Gelar Pelatihan Super Teacher 5.0
4
Lazawa Darul Hikam Kembangkan Inovasi Wakaf ke Pembina Masjid Salman ITB
5
Hari Lahir Pancasila, Ansor Tulungagung Adakan Dialog Interaktif Lintas Iman
6
Unisma Buka Beasiswa Mahasiswa Baru Prodi PIAUD
Terkini
Lihat Semua