
KH Musleh Adnan saat menjadi penceramah acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rokat Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Sabtu (07/11/2020). (Foto: NOJ/ Ach Khalilurrahman).
Romza
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Dai populer di wilayah Madura, KH Musleh Adnan menyampaikan pandangannya tentang ulama dan umara. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi penceramah acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rokat Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Sabtu (7/11/2020).
"Ulama dan pejabat itu adalah dua saudara kembar. Ulama adalah dasar sedangkan pejabat sebagai penjaganya. Bila dasarnya tidak kuat maka akan roboh, dan apa saja yang tidak dijaga akan sia-sia," ujarnya seraya mengutip pernyataan Imam al-Ghazali, salah satu intelektual muslim terkemuka.
Selanjutnya, Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pamekasan ini juga menyampaikan sebuah kisah. "KH Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU memiliki seorang saudara yang fokus mengajar para santri namun enggan masuk ke dunia politik. Suatu waktu, Kiai Wahab yang memang merupakan tokoh politik ditegur saudaranya agar fokus mengajar saja," kisah Kiai Musleh.
"Mendengar teguran itu, Kiai Wahab lantas menjawab: 'Seandainya tidak karena politik, kamu tidak akan bisa mengajar'. Jadi seandainya tidak ada kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan Ranting NU Sentol Daya, maka acara pengajian seperti pada pagi hari ini tidak akan pernah ada," terangnya penuh semangat. Tepuk tangan jamaah bergemuruh setelah mendengar pernyataan tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Ta'limiyah tersebut juga bercerita tentang pengalamannya menjadi dai di Damansara, Malaysia.
"Untuk bisa ceramah disana, syaratnya harus punya surat pendirian madrasah, ijazah terakhir, dan bukti sebagai pengurus NU. Setelah semuanya lengkap baru saya bisa memberikan pengajian kepada dua ribu jamaah dengan dikawal petugas kepolisian Malaysia dan Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa Nahdlatul Ulama diterima di seluruh dunia," pungkas kiai asal Kabupaten Jember ini.
Penulis: Ach. Khalilurrahman
Editor: Romza
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Khutbah Jumat: Melaksanakan 3 Amal Baik di Momen Rebo Wekasan
3
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
4
Karnaval Kemerdekaan: Antara Hiburan dan Etika
5
HUT ke-80 RI, PCNU Nganjuk Serukan Nahdliyin Kibarkan Bendera dan Tahlil untuk Pahlawan
6
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
Terkini
Lihat Semua