• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Nahdliyin di Sumenep Diijazahi Amalan agar Hajat Terkabul, Ini Bacaannya

Nahdliyin di Sumenep Diijazahi Amalan agar Hajat Terkabul, Ini Bacaannya
KH Ahmad Madzkur Awab (pegang mik), saat memberikan ijazah amalan hajat lekas terkabul. (Foto: NOJ/ Firdausi)
KH Ahmad Madzkur Awab (pegang mik), saat memberikan ijazah amalan hajat lekas terkabul. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
KH Ahmad Madzkur Awab, Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sumenep, mengijazahkan amalan agar hajat mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Ijazah tersebut ia peroleh dari KH Abd Muqsith bin Muhammad Idris bin Muhammad Syarqawi, Dewan Masyayikh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.


Ijazah tersebut diberikan kepada Nahdliyin di acara penutupan penguatan ideologi kepada Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) berbasis masjid dan mushala. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor MWCNU Pragaan, Sumenep ini diprakarsai oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) setempat, Kamis (28/07/2022).


Kiai Madzkur menyampaikan, seyogyanya dirinya kurang pantas memberikan ijazah, mengingat masih ada tokoh yang lebih sepuh. Namun, berhubung hal tersebut merupakan permintaan pengurus, maka ia pun menjalankan amanah tersebut.


"Ijazah ini kami dapatkan dari KH Abd Muqsith Idris. Mbah Muqsith memperoleh dari KH Ahmad Abdul Haq Dalhar Watucongol, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Ingat, ini untuk hajat saja," terangnya.


A'wan MWCNU Pragaan itu menegaskan bahwa ijazah ini sangat mustajabah. Karena Kiai Muqsith pernah menggunakannya untuk hajat KH Abd A'la Basyir tempo dulu, dan hajat tersebut akhirnya dikabulkan oleh Allah.


"Singkat cerita, ijazah ini dibaca oleh santri ba'da isya. Alhamdulillah, ada kabar baik bahwa hajatnya diterima," kenangnya.


Disebutkan, bahwa bacaan dari amalan tersebut adalah surat Al-Fatihah 77 kali dan istighfar 77 kali. “Dengan ini, kami ijazahkan seperti halnya Kiai Muqsith mengiazahkan kepadaku. Ajaztukum," katanya, sontak hadirin menjawab qabiltu.


"Jangan lupa, kirim fatihah kepada Kiai Muqsith dan Kiai Dalhar Watucongol," imbuhnya.


Pengasuh Pondok Pesantren An-Najah Karduluk, Sumenep itu mengutarakan bahwa hadiah ijazah tersebut merupakan bagian dari tradisi ke-NU-an.


"Silahkan dibaca. Mudah-mudahan memberi manfaat dan hajat pengurus dalam menghidupkan kegiatan diniyah dan ijtimaiyah, benar-benar nyata atau dikabulkan oleh Allah," tandasnya.


Acara kemudian diparipurnai dengan pemberian papan nama (labelisasi) pada seluruh PARNU berbasis masjid dan mushala oleh jajaran pengurus, baik dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah MWCNU Pragaan, Sumenep.


Madura Terbaru