• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Malang Raya

Berbeda Hari Raya, Ketua PCNU Malang Ingatkan Pentingnya Toleransi

Berbeda Hari Raya, Ketua PCNU Malang Ingatkan Pentingnya Toleransi
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili saat melihat Teropong Rukyatul Hilal di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, Kamis (20/04/2023). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili saat melihat Teropong Rukyatul Hilal di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, Kamis (20/04/2023). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim 

Pemerintah Pusat melalui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengikhbarkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu (22/04/2023) lusa. Keputusan ini tentunya berbeda dengan Muhammadiyah yang telah mengumumkan bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jum'at (21/04/2023) besok.

 

Merespons hal tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili mengingatkan jangan sampai perbedaan menjadi masalah yang berarti di tengah-tengah masyarakat.

 

"Perbedaan ini biasa, jangan dijadikan masalah. Pandangan orang berbeda-beda, kalau kita kan memang harus Rukyat, hilal itu harus imkan betul-betul dilihat. Sedangkan, di satu sisi saudara kita dari umat Islam seperti Muhammadiyah pokoknya wujud, yang penting hilalnya ada, berapapun derajatnya. Kalau MABIMS memang minimal hilalnya 3 derajat," kata KH Hamim Kholili kepada NU Online Jatim, Kamis (20/04/2023).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Radlatul Ulum II, Putukrejo, Gondanglegi tersebut juga mengingatkan bahwa pentingnya antar sesama umat muslim menghargai pendapat satu sama lain.

 

"Harus toleran, karena sebagian Nahdliyyin juga mengikuti hisab seperti halnya Pondok Ploso, harus betul-betul toleransi. Kita sama umat yang lain bisa toleran, kenapa perbedaan masalah hari raya saja tidak toleran. Tidak usah saling menyalahkan, karena sama-sama punya dasar," jelasnya.

 

Terkait pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Gus Hamim merasa optimis kegembiraan masyarakat menyambut hari kemenangan akan semakin besar, pasca pandemi Covid-19.

 

"Insyaallah lebih rame, indikatornya adalah ketika umroh bulan puasa dulu masih sepi, tapi sekarang sudah 9 juta jamaah di Mekkah. Ini bukti jika umat Islam sudah diberikan kesempatan mereka akan sangat rindu, apalagi ini Shalad Id yang satu tahun sekali. Dengan tidak ada batasan lagi, maka mari kita galakkan silaturahmi. Karena itu adat istiadat yang harus kita jaga, apalagi warga NU yang sangat kental akan silaturahmi," tutupnya.


Malang Raya Terbaru