• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Malang Raya

Kiai Muzakki Wakil Sekretaris PWNU Jatim, Sosok Ceria-Humoris

Kiai Muzakki Wakil Sekretaris PWNU Jatim, Sosok Ceria-Humoris
KH Ahmad Muzakki, Wakil Sekretaris PWNU Jatim. (Foto: NOJ/IPNU UIN Malang)
KH Ahmad Muzakki, Wakil Sekretaris PWNU Jatim. (Foto: NOJ/IPNU UIN Malang)

Malang, NU Online Jatim

Almaghfurlah Dr KH Akhmad Muzakki merupakan Wakil Sekretaris PWNU Jatim dan Pengasuh Pusat Ma'had Al-Jamiah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang adalah sosok yang humoris.

 

Hal tersebut dikisahkan oleh salah satu Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang, Moch Said Ahmad. Menurutnya, Kiai Muzakki selalu tampil dengan tenang, humoris dan selalu tampak bahagia, serta mudah bergaul dengan siapa pun.

 

"Bercanda ketika bertemu san diskusi santai ringan itu adalah ciri khas beliau. Seakan-akan tidak mau terbebani dengan hidupnya, ia selalu ceria ketika bertemu," ungkap Moch Said Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (03/04/2023).

 

Said menambahkan dalam sebuah kesempatan Kiai Muzakki menyempatkan untuk sekadar bersantai menyapa kolega maupun civitas akademika di kampus. Pasalnya, Kiai Muzakki juga pernah mendapat amanah di di Fakultas Humaniora UIN Malang.

 

"Bertemu dengan teman-teman yang mungkin dalam status sosialnya (jabatan) di bawah, beliau tidak segan-segan untuk merogoh kocek hanya membeli rokok untuk teman-teman dan itu sudah dilakukan sejak lama," bebernya.

 

Dosen UIN Malang yang pernah menjadi Ketua Lembaga Bahstul Masa'il (LBM) PCNU Kota Malang ini juga mengungkapkan ketulusan Kiai Muzakki tidak bisa dipertanyakan lagi. Dirinya menyaksikan bahwa semenjak mendapat amanah baru menjadi Pengasuh Pusat Ma'had Al-Jamiah, Kiai Muzakki tidak menempati kediaman di Buring Kota Malang, melainkan menempati rumah yang dekat Pusat Ma'had Al-Jamiah.

 

"Beliau rela untuk tidak menempati rumah yang di Buring demi menjaga keistiqomahan salat lima waktu. Khawatir kalau tidak ada yang menjadi imam. Beliau juga selalu mengontrol ta'lim Afkar ketika malam dengan sepeda onthel," kenangnya.

 

Said juga mengisahkan betapa Kiai Muzakki adalah sosok mentor dan guru untuk dirinya. Karena, walaupun segi usia duah sepuh, Kiai Muzakki tidak canggung untuk mendidik, mengarahkan, sekaligus bergaul dengan gayeng.

 

"Kiai Muzakki juga memikirkan tenaga-tenaga civitas yang ada di bawah. Sehingga memutar otak, agaimana cara memberikan mereka kesejahteraan," ujarnya.

 

Kiai Muzakki tercatat sebagai santri Almaghfurlah KH Masduqi Mahfudz. Sehingga menurut Said, sebagai santri beliau tidak kehilangan jati diri dalam melakukan semua aktivitas. Selalu menampakan ciri khas kesantrian, ingin mengembalikan cirikhas kesantrian di UIN Malang.

 

"Mungkin secara pribadi dia juga rindu dengan masa-masa di pesantren dulu. Sehingga UIN menyambut baik tujuan integrasinya, sampai beliau menemukan ibarat kata gayung bersambut," tutupnya.


Malang Raya Terbaru