Malang, NU Online Jatim
Pendataan aset kelembagaan dan digitalisasi sistem informasi satuan pendidikan LP Ma'arif NU merupakan salah satu rekomendasi hasil Rakernas LP Ma'arif PBNU. Sekretaris LP Ma'arif PBNU, Harianto Oghie menyampaikan bahwa penataan aset di lingkungan pendidikan NU mengikuti tata aturan perkumpulan PBNU.
"PBNU telah membetuk tim aset pendidikan NU yang kemarin dipresentasikan di forum Rakernas oleh Gus Fahmi Akbar Idris, terkait aplikasi dan sistem penataan aset dilingkungan pendidikan NU, jadi tidak hanya Ma'arif NU," kata Harianto Oghie saat konferensi pers di Gedung Pascasarjana Unisma, Ahad (28/08/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa penataan aset nantinya akan direkomendasikan kepada seluruh jajaran untuk menggunakan badan hukum perkumpulan NU.
"Penataan aset salah satunya yakni menggunakan badan hukum perkumpulan NU. Itu yang kita rekomendasikan kepada seluruh Nusantara," tambah Direktur Operasional Kompetisi Liga Santri Nusantara 2018 tersebut.
Oghie juga menjelaskan bahwa penataan aset di PBNU dalam jangka waktu satu tahun akan dilakukan sosialisasi dan membangun sistem aplikasinya.
"Tahun 2022 ini kita akan mensosialisasikan dan membangun sistemnya. Kemudian di tahun 2023 diharapkan sudah selesai penataan asetnya. Karena kita, sejatinya memiliki aset besar, akan tetapi tidak dikonsolidir dengan baik," terang Mantan Wakil Ketua Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.
Sebagai informasi dalam konferensi pers ini juga dihadiri Ketua LP Ma'arif NU PBNU sekaligus Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani, Wakil Ketua LP Ma'arif NU PBNU Mujiburrahman.
