Mahasiswa UB Latih Santri Ubah Limbah Susu dan Kakao Jadi Sabun
Selasa, 27 Juli 2021 | 14:00 WIB

Santri peserta pelatihan ubah limbah susu dan kakao jadi sabun di Malang. (Foto: Dokumentasi tim PKM UB Malang)
Risma Savhira
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang melatih para santri di Pondok Pesantren Anwarul Huda (PPAH) cara mengolah susu pecah dan mengolah limbah kulit kakao menjadi sabun cuci tangan atau hand soap. Pelatihan itu diperlukan dengan harapan dua keuntungan, yaitu menjaga kebersihan lingkungan dan mengolah limbah menjadi hal yang produktif.
Lima mahasiswa UB Eko Prihatmaji (FAPET 2019), Firmansyah Budi Pratama (FAPET 2019), Muhammad Izzul Atfhal (FAPET 2019), Chosiatun Nafingah (FK 2019), dan Silvia Maulita (FK 2020). Di bawah bimbingan dosen Dedes Amertaningtyas, pelatihan itu direalisasikan atas pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021 bidang pengabdian masyarakat dari Kemendikti.
Ketua Tim PKM UB Eko Prihatmaji menyampaikan, program ini merupakan program peningkatan produktivitas santri dengan memperhatikan masalah di lingkungan sekitar. Program ini dilaksanakan selama satu bulan, dar 4 sampai 25 Juli 2021.
“Program pelatihan pengolahan susu pecah dan limbah kulit kakao sebagai hand soap ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas santri dan memberikan edukasi pentingnya kebersihan lingkungan di pondok pesantren,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Selasa (27/07/2021).
“Rangkaian kegiatan yang dilakukan antaranya mengenai materi kebersihan dan kesehatan lingkungan, pelatihan ekstraksi kulit kakao dan pembuatan hand soap, pelatihan desain kemasan, dan pelatihan kewirausahaan,” imbuh Eko.
Susu pecah dan limbah kakao jadi pilihan eksperimen karena, selain merupakan limbah yang sudah tidak terpakai, kedua bahan itu juga mengandung senyawa antibakteri yang berguna dalam menangkal bakteri yang masuk ke dalam kulit dan senyawa yang mampu melembutkan dan menenangkan kulit.
Salah satu santri PPAH Wari menuturkan, program ini sangat menarik karena memberikan pengalaman serta ilmu baru dalam membuat sabun cuci tangan, lebih-lebih bahan tambahan yang digunakan sangat bagus karena memanfaatkan limbah yang ada.
Editor: Nur Faishal
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
3
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
4
Sejarah dan Alasan Muharram sebagai Bulan Pertama Tahun Hijriyah
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
Terkini
Lihat Semua