• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

NU Tech, Ketum PBNU Sebut Gus Dur Idealisme Kemanusiaan Universal

NU Tech, Ketum PBNU Sebut Gus Dur Idealisme Kemanusiaan Universal
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf hadir secara virtual dalam rangkaian acara NU Tech. (Foto: TVNU)
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf hadir secara virtual dalam rangkaian acara NU Tech. (Foto: TVNU)

Malang, NU Online Jatim
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf hadir secara virtual dalam rangkaian acara NU Tech. Gus Yahya banyak menyebut beberapa paradigma salah satunya tentang NU, idealisme dan misi yang disebut-sebut dalam kepemimpinan kepengurusan Gus Yahya ini memunculkan kembali pemikiran KH Abdurrrahman Wahid atau Gus Dur.


"Publik mengatakan bahwa saya menggunakan teknik menghidupkan Gus Dur dari kepemimpinan PBNU. Gus Dur berpikir tentang dua komponen utama, yang pertama adalah idealisme dan kedua adalah misi," katanya dalam acara NU Tech yang dipusatkan di Ballrom Akasia Hotel Savana, Kota Malang, Senin (19/12/2022).


Menurut Gus Yahya, Gus Dur adalah idealisme kemanusiaan universal, karena kiai kharismatik berangkat dari Islam, seorang kiai sekaligus seorang pemimpin bangsa. Gus Dur dalam satu idealisme merupakan tingkatan yang lebih baik untuk menolong keberpihakan nasib kemanusiaan universal. Misi Gus Dur di sisi lain adalah misi transformasi masyarakat secara luas.


“Misalkan Gus Dur mengambil langkah manuver strategi dan mendorong terjadinya transformasi di masyarakat yaitu mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dua Hal inilah yang sedang kita upayakan hal-hal universal NU," terang pria yang pernah mondok di KH. Ali Maksum di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Sewon, Bantul ini.


Kiai alumnus Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Daerah Istimewa Yogyakarta ini menuturkan, hasil survei mutakhir menyatakan populasi nahdliyin cukup besar. Orang-orang yang diidentifikasi sebagai bagian dari NU atau berafiliasi dengan NU ini mencapai 50,3 persen dari penduduk Indonesia.


"Sekurang-kurangnya dari 270 juta penduduk Indonesia atau 59,9 persen
dari seluruh penduduk muslim Indonesia," jelasnya.


Gus Yahya mengungkapkan, jumlah tersebut cukup besar, di sisi lain NU sekian lama telah berhasil mengembangkan berbagai macam elemen keorganisasian berupa agenda-agenda kegiatan-kegiatan atau struktur organisasi yang sangat kompleks.


"Kita ingin NU juga menetapkan aqidah-aqidah dan mengembangkan kemampuan strategisnya dan kapasitasnya sendiri untuk mengupayakan terwujudnya tujuan-tujuan kita," paparnya.


"Yang saya lakukan ini adalah salah satu contoh bagaimana saya berhalangan hadir, tetapi masih tetap bisa ikut hadir secara virtual di dalam kegiatan NU Tech di Malang," imbuhnya.


Malang Raya Terbaru