Pacitan, NU Online Jatim
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum menampakkan tingkat penurunan pasien. Bahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan. Kendati demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi kader nahdliyin untuk tetap berkhidmah untuk umat.
Sama halnya dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan yang menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pada Jumat (08/01/2021) hingga Ahad (10/01/2021). Kegiatan yang digelar di Balai Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan ini diikuti oleh puluhan pemuda.
Munaji, Ketua PC GP Ansor Pacitan mengungkapkan, pengambilan tema 'Menciptakan Militansi Kader Aswaja untuk Menjaga Bangsa dan Negara' didasarkan pada tugas utama GP Ansor yang harus melahirkan kader-kader militan untuk mengabdi.
"GP Ansor sebagai kader muda Nahdlatul Ulama (NU) memliki kewajiban untuk menyiapkan kader yang benar-benar militan dan siap mengabdi untuk NU, bangsa, dan negara,"
Selain itu, salah satu Badan Otonom (Banom) NU ini memiliki tanggung jawab atas dua hal, yakni memegang erat paham ahlussunnah wal jama'ah an nahdliyah dan kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sebagai Banom NU yang bergerak dibidang kepemudaan, GP Ansor Banser memiliki tugas untuk manyampaikan dua doktrin utama, yaitu ahlussunnah wal jama'ah an nahdliyah dan nasionalisme," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ali Masrur, Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Tulakan, Pacitan mengatakan bahwa Diklatsar ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat sebagai tindakan preventif untuk meminimalisir munculnya klaster baru setelah kegiatan.
"Panitia sudah mempersiapkan segala sesuatu terkait protokol kesehatan. Diantaranya adalah tempat cuci tangan, masker cadangan untuk peserta, face shield, handsanitizer, serta penyemprotan disinfektan setiap enam jam sekali," ujarnya.
Penulis: Risalatul Mu'awanah
Editor: Risma Savhira