• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Banser Sidoarjo Ini Jadi Relawan Sopir Ambulans demi Kemanusiaan

Banser Sidoarjo Ini Jadi Relawan Sopir Ambulans demi Kemanusiaan
Wiwit Haryadi saat berada di dalam mobil ambulans LAZISNU yang biasa dikemudikannya. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).
Wiwit Haryadi saat berada di dalam mobil ambulans LAZISNU yang biasa dikemudikannya. (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Relawan sopir ambulans adalah tugas mulia, dan bukan pekerjaan yang sepele. Karena  membutuhkan nyali besar, selain jiwa sosial yang tinggi. Merekapun  juga harus siap setiap saat mengantar pasien  atau jenazah dengan ambulans.

 

Berbagai kejadian yang terjadi di sepanjang jalan saat bertugas, bisa menjadi ajang uji nyali bagi para relawan sopir ambulans. Belum lagi suasana di dalam ambulans saat mengantar jenazah, bagi orang biasa tentu akan sedikit menyeramkan.

 

Wiwit Haryadi, anggota Satuan Koordinasi Kelurahan (Satkorkel) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo mengungkapkan motivasi yang mendorongnya untuk bersedia menjadi relawan sopir ambulans Unit Pengelola Zakat, Infak, Shadaqah (UPZIS) Lembaga Amil Zakat, Infak, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Ranting Plumbungan.

 

“Saya sudah mantab menjadi relawan sopir ambulans meskipun tidak mendapatkan gaji bulanan. Karena panggilan jiwa demi kemanusiaan dan niat untuk membantu umat atau warga yang membutuhkan bantuan ambulans. Disisi lain kita juga harus bisa berbagi waktu untuk kegiatan Banser, pekerjaan utama, dan keluarga,” ungkap Wiwit kepada NU Online Jatim, Selasa (5/01/2021) malam.

 

Lebih lanjut pria yang berdomisili di di Dusun/Desa Plumbungan ini menceritakan suka dukanya selama delapan bulan ini bertugas sebagai relawan sopir ambulans LAZISNU Ranting Plumbungan.

 

“Alhamdulilah selama jadi relawan sopir ambulans LAZISNU saya senang bisa membantu warga dluafa. Kalo sedihnya saat mengantar pasien kontrol ke rumah sakit karena menunggunya lama, tapi karena tugas harus kita laksanakan,” katanya.

 

Dijelaskannya, ambulans LAZISNU Ranting Plumbungan ini adalah layanan gratis bagi masyarakat Desa Plumbungan yang membutuhkan. Terkadang juga ada warga desa lain yang memerlukan. Sedangkan biaya operasional dan perawatannya diambilkan dari hasil perolehan kaleng Koin NU Peduli yang dikelola oleh LAZISNU Ranting Plumbungan.

 

“Selama delapan bulan ini saya telah mengantarkan jenazah sebanyak tujuh orang dan pasien sejumlah 25 orang. Tanggal 31 Desember kemarin saya mengantarkan pasien ke sebuah rumah sakit di Kabupaten Trenggalek. Alhamdulillah sampai saat ini saya tidak menjumpai hal-hal yang aneh saat bertugas,” jelas bapak dari dua anak yang sehari-harinya berprofesi sebagai kurir pengantar produk frozen food milik tetangganya tersebut.

 

Ia menerangkan, setiap selesai mengantar pasien atau jenazah, ambulans langsung disemprot disinfektan kemudian dicuci. Sesuai prosedur yang dibuat oleh pengurus LAZISNU Ranting Plumbungan, selain harus menerapkan protokol kesehatan bagi relawan sopir ambulans dan pengguna, di dalam ambulans juga harus selalu tersedia masker dan hand sanitizer.

 

“Apabila ada masyarakat yang membutuhkan ambulans harus menghubungi pengurus terlebih dahulu, sementara ini kita hanya bisa mengantar pasien dan jenazah yang normal atau non Covid-19,” terangnya.

 

Wiwit mengemukakan, masyarakat Desa Plumbungan sangat senang karena di desa ini sudah ada ambulans. Dirinya mengajak masyarakat Desa Plumbungan untuk tetap rutin memasukkan infaknya ke kaleng Koin NU Peduli walaupun senilai 500 rupiah per hari, karena manfaatnya dari umat dan untuk umat.

 

 

“Saya berharap dengan adanya ambulans di Desa Plumbungan yang dibeli dari hasil kaleng Koin NU ini, bisa bermanfaat bagi warga Desa Plumbungan dan sekitarnya. Mudah-mudahan ranting se-Kecamatan Sukodono bisa memiliki ambulans serta semoga semakin banyak sahabat yang mau menjadi relawan sopir ambulans demi kemanusiaan,” pungkasnya.

 

Editor: Romza

 


Editor:

Metropolis Terbaru