Sidoarjo, NU Online Jatim
UMAHasuh merupakan salah satu produk baru dari Jaringan Pengelolaan Zakat Infaq Sedekah (JPZIS) NU-Care Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah (LAZISNU) Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo. Produk ini ditetapkan di Sidoarjo pada tanggal 29 Agustus 2019 oleh Pengurus Cabang (PC) LAZISNU Sidoarjo di Ngelom Megare, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
UMAHasuh adalah bentuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Umaha dengan PC LAZISNU Kabupaten Sidoarjo dalam program jangka panjang yang dilaksanakan oleh JPZIS Umaha. Program ini dalam rangka mendukung proses akademik mahasiswa. Yakni memberikan beasiswa bagi mahasiswa dan calon mahasiswa yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya di Umaha.
"Karena menyalurkan infaq atau sedekah umat untuk kepentingan ilmu itu insyaallah amal jariyahnya sangat bermanfaat dalam waktu yang sangat panjang, berkesinambungan dalam membangun peradaban," kata M Zamroni, Ketua JPZIS Umaha Sidoarjo, Senin (04/01/2021).
Adapun para mahasiswa yang berhak menerima beasiswa UMAHasuh harus berprestasi. “Indikatornya adalah mahasiswa harus memiliki IPK baik serta aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, ditambah unsur penunjang lainnya," ungkap Zamroni.
Dekan Fakultas Hukum Umaha Sidoarjo ini melanjutkan, beasiswa ini juga diberikan kepada mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu. "Bagi yang kurang mampu bisa menunjukkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa/ Kelurahan, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Rekening Listrik, dan dokumen lainnya yang memang perlu dipersiapkan," jelasnya.
Zamroni mengungkapkan, indikator-indikator tersebut sangat penting untuk meyakinkan para donator. Bahwa donasi dari donator benar-benar diterima oleh para mahasiswa yang tepat.
Lebih jauh, ia juga menjelaskan, JPZIS Umaha merupakan lembaga di bawah PC LAZISNU Kabupaten Sidoarjo yang menaungi kampus Umaha. Selain itu, JPZIS Umaha juga menaungi 25 sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma'arif (YPM).
"Kelebihan kampus ini adalah mengenai donator. Karena bukan hanya para dosen dan staf Umaha saja yang menjadi donator. Melainkan juga para guru dan tenaga kependidikan SMP, SMA, dan SMK yang ada di bawah naungan YPM," urai Zamroni.
Ia juga menerangkan, sekolah yang sudah mandiri dalam pengelolaan dana JPZIS dapat mendirikan unit sendiri. Seperti SMK YPM 4 Taman di Bringinbendo. Syaratnya adalah: pertama memiliki kualitas dan kuantitas donatur yang baik. Artinya jumlah donaturnya besar, secara kualitas donasinya juga besar. Kemudian yang kedua memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan sendiri secara profesional.
"Sekolah yang dirasa sudah bisa mandiri itu ada satu yaitu SMK YPM 4 Taman. Sedangkan 3 sekolah menuju mandiri yaitu SMA YPM 2, SMK YPM 3, dan SMK YPM 1," bebernya.
Selain fokus di sector pendidikan, JPZIS Umaha juga punya memberikan perhatian terhadap masalah sosial dan isu lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu juga turut serta memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana. Seperti korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, puting beliung di wilayah Sidoarjo, dan penyemprotan disinfektan di wilayah Kecamatan Taman, Sidoarjo.
"Kami masih belum bisa memberikan manfaat program JPZIS Umaha ini di lingkup yang lebih luas. Manfaat ini masih kami fokuskan pada lingkup Umaha dan YPM sendiri. Karena kita masih dalam proses membangun pondasi program yang kokoh dan berkelanjutan," ujar Zamroni.
Penulis: Rachmad Salam
Editor: Romza