Ngawi, NU Online Jatim
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengisi tahun baru hijriyah. Seperti ditunjukkan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Kedunggalar dan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia atau Lesbumi Ngawi. Yang dilakukan adalah menggelar ziarah makam ulama setempat.
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama di Pondok Pesantren Saiqul Qak Gadon, Jatigembol, Kedunggalar, Kamis (12/08/2021).
“Kegiatan merupakan rangkaian acara yang digelar untuk mengenalkan kepada kader muda Ansor, supaya mengingat jasa para leluhur,” kata Wakid Hariyadi, Ketua PAC GP Ansor Kedunggalar.
Disampaikan bahwa para pendahulu telah berjasa dalam banyak hal. Terutama dalam pengamalan dan tuntunan ajaran Islam kepada generasi penerus.
“Jangan sampai para generasi muda lupa akan leluhur, khususnya para aulia yang telah berjuang dalam penyebaran agama Islam," jelasnya.
Kegiatan yang diikuti puluhan kader muda NU ini diharapkan dapat meneruskan perjuangan para pendahulu. Sehingga generasi penerus dapat mengetahui silsilah dan sejarah awal mula penyebaran Islam, terutama di tempat tinggal.
"Jangan sampai kepaten obor," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PC Lesbumi Ngawi, Latif Hidayat menjelaskan bahwa generasi muda sudah sepantasnya senantiasa belajar kepada ulama terdahulu. Sehingga hal tersebut dapat mengantarkan meneladani sifat dan ajaran pendahulu.
"Kita sebagai generasi muda NU untuk senantiasa belajar meneladani ulama terdahulu," terangnya.
Pria yang juga pengurus di PAC Ansor Kedunggalar tersebut mengajak berdoa bersama. Tujuannya untuk keselamatan diri, keluarga dan seluruh umat manusia agar diberi keselamatan dari pagebluk.
"Mari kita berdoa agar pagebluk segera usai dan semua selamat," ajaknya.
Kegiatan dibuka doa bersama yang dipimpin Kiai Wahid Algosi yang juga Syuriyah NU Kedunggallar. Selanjutnya dilanjut ziarah ke makam ulama yakni KH Saiqul Qak, Makam Gendoman, Kedungwaru Desa katikan. Berikutnya makam KH Ali Murtado, Kiai Anam Puro Ngarengan, Kiai Abdul Aziz Danguk, hingga Kiai Komarudin Danguk.
Penulis: Basir M
Editor: Syaifullah
