Inovasi Berkelanjutan, Perpustakaan STAINU Pacitan Kian Modern dan Relevan
Sabtu, 9 November 2024 | 21:00 WIB
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Pacitan terus berinovasi untuk menjawab tantangan era digital. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perpustakaan STAINU Pacitan, M. Hanifuddin, dalam wawancara eksklusif dengan NU Online Jatim pada Sabtu (09/11/2024). Hanifuddin menjelaskan bahwa perpustakaan STAINU Pacitan telah mengalami banyak perubahan, terutama dalam hal koleksi dan layanan.
"Awalnya perpustakaan kita masih sangat sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan, salah satunya dengan melakukan inventarisasi buku secara berkala dan melakukan pengadaan buku-buku baru," ungkapnya.
Ia menyampaikan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perpustakaan saat ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan mahasiswa akan informasi yang semakin beragam dan mudah diakses melalui teknologi digital. Untuk itu, perpustakaan STAINU Pacitan telah mengembangkan layanan perpustakaan digital, di mana mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber belajar secara online.
"Kita juga menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain, seperti perpustakaan daerah dan perguruan tinggi negeri, untuk memperkaya koleksi buku," imbuhnya.
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, Dirinya mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran.
"Kita membutuhkan tenaga ahli IT yang mumpuni untuk mengelola sistem perpustakaan digital. Selain itu, kita juga perlu meningkatkan koleksi buku-buku terbaru, terutama buku-buku yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Hanifuddin menegaskan bahwa perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter santri. Di era digital, tantangan terbesar adalah bagaimana membiasakan santri untuk tidak hanya mengakses informasi, tetapi juga memahami dan menganalisis informasi tersebut.
"Perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk meminjam buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan diri. Mahasiswa harus memiliki kemampuan literasi digital yang baik agar tidak terjebak dalam informasi yang tidak benar," tegasnya.
Ke depan, Hanifudin berharap perpustakaan STAINU Pacitan dapat menjadi pusat literasi yang semakin maju dan modern. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan perpustakaan STAINU Pacitan dapat menjadi rujukan bagi perpustakaan perguruan tinggi lainnya, khususnya perguruan tinggi yang berbasis Islam.
"Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan, memperkaya koleksi buku, dan mengembangkan teknologi informasi yang mendukung kegiatan belajar-mengajar," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
2
GP Ansor Sidoarjo Dorong Urban Farming dan Kerja Sama Energi untuk Ketahanan Pangan
3
Meneladani KH Mahmud Hamzah: Ulama, Hakim dan Arsitek Keluarga Maslahah
4
Tingkatkan Kualitas, MI Bilingual Ma’arif Ketegan Kunjungan ke Singapura-Malaysia
5
Mengatasi Krisis Moral Melalui Pendidikan Islam yang Holistik
6
Banser Trenggalek Turun Tangan Bantu Evakuasi Longsor di Depok
Terkini
Lihat Semua