Khusyuknya Peringatan Isra’ Mi’raj di Pesantren Tremas Pacitan
Jumat, 12 Maret 2021 | 15:30 WIB
Pacitan, NU Online Jatim
Pandemi Covid-19 tak menyurutkan umat Islam untuk memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Termasuk di Pondok Pesantren Tremas Kabupaten Pacitan, Kamis malam (11/03/2021). Kendati tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya karena kali ini dibatasi musabab Covid-19, namun hadirin tetap mengikuti acara dengan khusyuk.
Kegiatan kali ini dilaksanakan di dalam kompleks asrama, tepatnya di depan asrama Al-Manan bagi santri putra dan di halaman belakang asrama putri bagi santri putri. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Isra’ Mi’raj biasanya dilaksanakan di halaman depan masjid, baik untuk santri putra maupun putri.
"Peringatan Isra’ Mi’raj sudah menjadi tradisi turun-temurun di Pondok Tremas. Jadi, bagaimana pun kondisinya acara tetap terlaksana seperti halnya pada masa pandemi ini,” kata salah satu pengurus Pondok Pesantren Tremas, Fina Khofiyati.
Sebagaimana acara besar Islam lainnya, pelaksanaan peringatan Isra’ Mi’raj kali ini diserahkan kepada santri kelas 3 Madrasah Aliyah. Isra’ Mi’raj adalah kegiatan terakhir mereka sebelum purna belajar.
Pembina PHBI Marsukhan dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada para santri dan santriwati agar selalu memiliki sebuah keyakinan dalam hal apapun. Tanpa keyakinan, maka derajat tinggi tidak akan dicapai. Jika tak memiliki derajat, maka hidup pun tidak akan berguna. Nah, salah satu jalan untuk menggapai derajat tinggi adalah dengan ilmu.
“Setelah belajar dari Pondok Tremas jangan sampai ilmu kalian di anggap cukup akan tetapi tambahlah keilmuan kalian," kata Masrukhan.
Dua pembicara dihadirkan dalam acara tersebut, yaitu Ustadz Imam Syafii dari Trenggalek dan Ustadz Ali Mufron dari Tegal, Jawa Tengah. Imam Syafii memaparkan tentang hikmah Isra’ Mi’raj. Ia berpesan agar para santri betul-betul memahami dan tidak keliru dalam memaknai peristiwa besar Islam itu.
"Isra' Mi'raj merupakan suatu peristiwa di mana diperintahkannya shalat fardhu lima waktu. Maka dari itu kita tidak boleh menyepelekan kewajiban shalat lima waktu," kata Imam.
Penulis: Sanusi
Editor: Nur Faishal
Terpopuler
1
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
2
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
3
Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra untuk KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Tokoh NU
4
Menelusuri Ajaran Al-Qur'an dalam Pancasila
5
KH Anwar Iskandar Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Prabowo
6
UNU Blitar Meriahkan BEN Carnival 2025, Tampilkan Tari Moyo
Terkini
Lihat Semua