• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Matraman

Kisah Ilham, Kader NU Mengajar Nyambi Jual Gorengan hingga Lolos PPPK

Kisah Ilham, Kader NU Mengajar Nyambi Jual Gorengan hingga Lolos PPPK
Ilham Baihaqi, kader NU Trenggalek lolos PPPK. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Ilham Baihaqi, kader NU Trenggalek lolos PPPK. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim

Beberapa pekan lalu ribuan guru tenaga honorer memperoleh Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru formasi 2022, Salah satunya Ilham Baihaqi. Kader NU Trenggalek sebelum lolos guru PPPK pernah mengajar nyambi berjualan gorengan.

 

Ilham sebelumnya mengajar di SMP Tahfidz Al-Kautsar Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek selama 7 tahun. Ketelatenan dan kesabarannya mengabdikan diri membuahkan hasil, kini telah mendapat SK PPPK.

 

"Saya dulu mulai mengajar tahun 2015, waktu pendirian SMP Tahfidz Al Kautsar Durenan," ujar Ilham saat dihubungi NU Online Jatim, Sabtu (05/08/2023).

 

Ia mengaku dulu saat mengajar kerap dilakukan sambil berjualan. Di antaranya, ia pernah menjual madu hingga gorengan. “Kalau jualan madu hanya sebentar. Malah agak lama berjualan gorengan yang saya jalankan bersama istri,” ucapnya.

 

Pria yang pernah sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Trenggalek mengaku, selain mengajar dan berorganisasi juga sempat membuka konter pulsa dan cetak undangan. Banyak hal yang dilakukan demi memenuhi kebutuhan, slah satunya membuat gorengan berbagai macam untuk dikirim ke beberapa tempat.

 

"Saya hanya nyetok, kalau pagi ke bakul etek (orang keliling). Kalau sore ke angkringan-angkringan. Usaha itu berjalan di tahun 2020 saat Covid-19 sekitar 1 tahun kurang lebih berganti-ganti," kenangnya.

 

Pria kelahiran 1993 ini mengisahkan, saat pendirian SMP Tahfidz Al-Kautsar berbarengan lulus di IAIN Tulungagung (saat ini UIN SATU Tulungagung). Cerita menarik berawal dari dirinya sudah lama mengabdi di Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Durenan dan juga Bendahara KBIH NU Zona Durenan.

 

Ilham mendapat tugas menghantarkan ke Pengasuh Pondok Tahfidz Al-Kautsar, KH Mochamad Hasan guna menjadi pemateri salah satu acara KBIH NU Zona Durenan. Melihat gestur, sopan santun dan pembawaan yang meyakinkan, sang pengasuh pondok pun meminta Ilham ikut membantu pendirian SMP Tahfidz Al-Kautsar.

 

"Sebelumnya hanya Madrasah Diniyah, TPQ dan juga ada yang mukim. Pengasuh masih bersambung ke Mbah Mesir," ujar lulusan Tadris Matematika ini.

 

Di masa awal mengabdi di SMP Tahfidz Al-Kautsar ia turut ikut mengurus pendirian sekolah. Honornya pun masih di bawah Rp300 ribu. Karenanya, saat itu Ilham memegang prinsip semangat pengabdian.

 

"Besaran nominal tersebut berlangsung sampai mungkin tahun 2020, berjalan 5 tahun," papar pria yang juga aktif di Gerakan Pemuda Ansor Durenan ini.

 

Dirinya pernah mendaftar CPNS sebanyak dua kali, akan tetapi gagal sebelum masa pandemi. Lalu, untuk tes terakhir di 2021 PPPK untuk formasi 2022 ia dinyatakan lolos dan memenuhi passing grade.

 

"Passing grade itu ditarik di tahun 2023 ini tanpa seleksi untuk formasi 2022. Alhamdulillah lolos di SDN 1 Buluagung Kecamatan Karangan Trenggalek," ujarnya.

 

Ia mengaku usai lolos, perasaannya susah senang. Senang lantaran bisa ikut mengabdi di PPPK dengan segala kejelasan status dan honor yang didapatkan. Sedangkan untuk perasaan susah karena harus meninggalkan pekerjaan yang lama.

 

"Istilahnya sudah menjadi rutinitas dan dijalani dengan nyaman, eh akhirnya harus dilepas," pungkasnya.


Matraman Terbaru