• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

HAJI

Perjuangan Isnatin, Calon Haji 18 Cicit dari Pacitan

Perjuangan Isnatin, Calon Haji 18 Cicit dari Pacitan
Nenek Isnatin termasuk jamaah haji tertua dari Pacitan. (Foto: NOJ/radarmadiun.jawapos.com)
Nenek Isnatin termasuk jamaah haji tertua dari Pacitan. (Foto: NOJ/radarmadiun.jawapos.com)

Pacitan, NU Online Jatim

Mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji ke baitullah adalah kurnia yang tidak terhingga. Daftar tunggu yang demikian lama, demikian pula biaya yang tidak ringan menjadi kendala yang demikian dirasakan umat Islam khususnya di Indonesia.


Salah seorang yang beruntung tersebut adalah Isnatin. Perempuan berusia 94 tahun dan merupakan warga Desa Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan tersebut menjadi calon jamaah haji tertua di kawasan setempat. Dirinya demikian bahagia mendapatkan kepastian tersebut.

 

‘’Bahagia tak terkira bisa berhaji tahun ini. Semoga saya kuat dan diberi kesehatan dalam beribadah," katanya.


Dikemukakan bahwa perempuan kelahiran 30 Juni 1930 harus menunggu sejak 9 tahun lalu. Tepatnya 2014 mendaftar haji bersama sang anak. 

 

Dalam pandangan Nenek Isnatin ini, bahwa tidak mudah untuk bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH). Yang dilakukan adalah dengan sangat telaten menabung hasil jualan jilbab dan hasil pertanian. Termasuk menjual tanah dan hasil kebun kelapa.


“Sedikit demi sedikit akhirnya dapat melunasi biaya haji. Melunasi BIPIH,” kata anaknya, Umi Kalsum yang juga akan mendampingi ibunda ke Tanah Suci.


Umi mengaku bahwa keberangkatan haji keduanya sempat tertunda dua tahun. Lantaran tahun 2020 tidak bisa berangkat karena dampak pandemi Covid-19.


Kemudian, di tahun 2022 kembali harus memupus harapannya. Karena dalam melaksanakan rukun Islam yang kelima ini lantaran terkendala peraturan pembatasan usia.


“Bisa berangkat dengan senang hati. Alhamdulillah bisa mendampingi ibu saya. Doakan sehat selalu. Berangkat dan pulang bisa sehat,” pintanya.


Isnatin mengaku walaupun sudah sepuh, menyambut panggilan ini dengan suka cita. Keluarga pun memilih untuk membelikan kursi roda.


“Agar lebih mudah saat di sana (Tanah Suci). Kami belikan kursi roda. Tentu juga vitamin dan obat-obat an pribadi kami siapkan,” pungkasnya.

 

Nenek Isnatin mempunyai 13 cucu dan 18 cicit. Dia bersama anaknya siap berangkat masuk kloter 6 dengan 168 jamaah haji asal Pacitan, 177 jamaah haji asal Pamekasan dan 100 jamaah haji asal Surabaya.


Matraman Terbaru